IHSG Berpotensi Balik Melemah, Saham BBRI dan ASII Direkomendasikan Dua Analis Berikut

IHSG Berpotensi Balik Melemah, Saham BBRI dan ASII Direkomendasikan Dua Analis Berikut

Ilustrasi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)-Isaak Ramdhani-FIN.CO.ID

JAKARTA, FIN.CO,.ID - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa 22 Februari 2022 diperkirakan berbalik melemah menuju level support terdekat di posisi 6.832, setelah kemarin ditutup menguat 0,15 persen menjadi 6.902.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, dalam riset harian hari ini memprediksi IHSG mulai tertahan oleh Fibonacci Projection 62,8 persen dari Wave [a] di level 6.950 dan membentuk candle shooting star.

"Karena itu, IHSG diperkirakan mengalami pelemahan untuk menguji support terdekat dari Fibonacci Retracement 23,6 persen di level 6.832," kata Ivan.

(BACA JUGA:Harga Emas 24 Karat 22 Februari 2022 di Pegadaian: Cetakan UBS dan Antam Naik)

Dia menyebutkan, level support yang dimiliki IHSG berada di posisi 6.832, 6.773 dan 6.725, sedangkan level resistance secara berturut-turut berada di posisi 6.950, 6.974 dan 7.030. 

"Berdasarkan indikator, MACD menandakan kondisi bullish," ucapnya.

Lebih lanjut Ivan menyampaikan, adanya potensi koreksi pada laju IHSG hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi pembelian saham ANTM, ASII, BBNI, BBRI dan EMTK.

(BACA JUGA:AS-Rusia Bakal Berunding, Harga Emas Internasional Langsung Anjlok)

Perkiraan senada disampaikan analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, yang menyatakan pergerakan IHSG yang sudah mengalami kenaikan cukup tinggi berpotensi terkoreksi. 

Saat ini rentang support-resistance berada di level 6.702-6.954.

William mengatakan, pada penutupan perdagangan kemarin, laju IHSG kembali berhasil mencetak all-time high.

(BACA JUGA:Cirebon, Magelang, Tegal dan Madiun Masuk PPKM Level 4)

"Kenaikan IHSG akan tampak, jika dalam beberapa hari mendatang pergerakannya mampu ditutup di atas all-time high secara beruntun," ujarnya.

Menurut dia, saat ini IHSG masih terlihat cukup mampu bertahan di zona hijau, karena ditunjang capital inflow yang masuk ke pasar modal Indonesia secara signifikan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugr

Tentang Penulis

Sumber: