Polri Jangan Ragu Tindak Tegas Penimbun Minyak Goreng

Polri Jangan Ragu Tindak Tegas Penimbun Minyak Goreng

Timbunan minyak goreng kemasan yang ditemukan Polrestabes Palembang-ist-sumeks.co

JAKARTA, FIN.CO.ID - Polri diminta jangan ragu menindak para penimbun minyak goreng. Polri harus memberi tindakan tegas. 

Anggota Komisi III DPR Andi Rio Idris Padjalangi meminta Polri menindak tegas terduga pelaku penimbun minyak goreng 1,1 juta kilogram di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Dia meminta jangan ada pihak yang mengambil keuntungan di tengah kesulitan masyarakat mendapatkan minyak goreng, apalagi di situasi pandemi COVID-19.

(BACA JUGA:Ketahuan Polisi Timbun Ribuan Liter Minyak Goreng di Gudang, Begini Alasan Distributor)

"Polri harus memberikan sanksi tegas dan membongkar para pelaku penimbun minyak di seluruh wilayah Indonesia," tegasnya, Senin, 21 Februari 2021.

Dia meminta Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri bersama para pemangku kepentingan terkait terus melakukan operasi pasar. Langkah itu, menurut dia, bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan minyak goreng serta produk kebutuhan pokok lainnya menjelang bulan Ramadhan.

"Polri harus mengawasi dan mengantisipasi upaya penimbunan bahan pokok lain, selain minyak goreng. Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, jangan ada bahan pokok lain menjadi langka dan ditimbun pihak-pihak yang ingin meraup keuntungan," tegasnya.

(BACA JUGA:Polisi Temukan Dugaan Penimbunan Minyak Goreng, Lokasinya Dari Sumatera Hingga ke Sulawesi)

Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu mengatakan saat ini bukan hanya minyak goreng saja yang menjadi langka.

Dia menyebutkan kedelai dan pupuk juga menjadi permasalahan di tengah masyarakat, sehingga jangan sampai banyak pengusaha tempe dan tahu terpaksa "gulung tikar" dan para petani sulit untuk bercocok tanam.

"Saya mendukung dan mendorong Satgas Pangan Polri untuk mengungkap dan membongkar permasalahan kedelai dan pupuk, selain juga minyak goreng," ujarnya.

Dia mengatakan kedelai dan pupuk, yang ditimbun dan dimainkan para spekulan, menyebabkan terjadinya kelangkaan dan dijual dengan harga tinggi.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahy

Tentang Penulis

Sumber: