Cerita Pedagang Pasar Gembong Tangerang, Baru Belanja Dagangan Malah Kebakaran

Cerita Pedagang Pasar Gembong Tangerang, Baru Belanja Dagangan Malah Kebakaran

Pedagang di Pasar Gembong, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Terlihat Merapikan Sisa Bangunan Kiosnya Yang Terbakar.-Rikhi Ferdian-

TANGERANG, FIN.CO.ID - Kebakaran yang menghanguskan ratusan kios di Pasar Gembong, Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada Minggu 20 Februari 2022, membuat pedagang merugi.

Para pedagang mengaku mengalami kerugian puluhan hingga ratusan juta rupiah, usai kiosnya terbakar Minggu, 20 Februari 2022 pagi.  

Seperti yang dialami oleh Ncum (59), seorang pedagang pakaian dan beras di Pasar Gembong. 

(BACA JUGA:Pasar Gembong Tangerang Ternyata Sudah Tiga Kali Kebakaran, Pedagang Akui Mirip Kejadian Tahun... )

Kepada fin.co.id dia mengaku, empat kios miliknya yang berada di tengah pasar tempat titik api pertama kali muncul,  ludes terbakar hingga tak ada satu pun barang dagangannya yang tersisa. 

Mirisnya lagi, belum lama ini dia baru saja meminjam uang ke sebuah bank sebesar Rp150 juta sebagai modal untuk membeli pakaian. 

Rencananya, pakaian yang sudah disusun rapih di dalam kios miliknya itu,  akan dia jual hingga menjelang lebaran nanti. 

(BACA JUGA:Lima Mahasiswi Direkam Saat Mandi Oleh Temannya Sendiri, Disebar di Medsos Dijual Rp200 Ribu)

Alih-alih mendapat keuntungan, Ncum malah merugi atas musibah kebakaran yang terjadi tepat di hari pasar tersebut. 

"Kalau kerugian dari empat kios saya yang kebakar itu sekitar Rp300 juta, ada toko beras dan pakaian, saya baru habis pinjam uang juga ke bank Rp150 juta modal dagang pakaian buat dijual pas mau lebaran," tutur Ncum dengan mata berkaca-kaca

Dia juga membenarkan, bahwa peristiwa kebakaran di pasar Gembong sudah tiga kali terjadi yaitu di tahun 2007, 2010, dan tahun 2022. 

Dalam tiga kali kebakaran dirinya mengaku selalu menjadi korban dengan kerugian materiil yang tidak sedikit. 

"Iya sudah tiga kali (kebakaran), makanya saya bingung ini bagaimana cara mengembalikan uang ke bank karena otomatis udah nggak bisa dagang," keluhnya 

Ncum berharap, pihak pengelola pasar maupun pemerintah setempat bisa memikirkan nasib dirinya dan para pedagang yang lain. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lut

Tentang Penulis

Sumber: