Ganjar Mau Capres? Arief Poyuono: Bukan Kelas Nasional, Negara Bisa Berantakan, Contohnya Sekarang...

Ganjar Mau Capres? Arief Poyuono: Bukan Kelas Nasional, Negara Bisa Berantakan, Contohnya Sekarang...

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-dok. ganjar pranowo -Twitter

JAKARTA, FIN.CO.ID-M Sejumlah lembaga survei menempatkan beberapa nama kepala Daerah sebagai calon terkuat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Beberapa kepala Daerah yang sering berada di urutan teratas dalam sejumlah hasil survei, yakin Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. 

Menurut Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono, mereka Gubernur yang berasal dari pulau Jawa tidak ada spesialnya. Arief mengatakan, baik Ganjar maupun Anies Baswedan bukan kelas nasional. Sehingga belum bisa memimpin Indonesia. 

(BACA JUGA:Musni Umar Bilang Ganjar Pranowo Pro Pengusaha Bukan Rakyat)

"Mereka bukan kelas Nasional. Kalau urus negara, berantakan. Kan udah dicontohnya sekarang kan. Mau bangun apa yang dibangun palingan umber daya manusianya," ujat Arief Poyuono dilansir sebuah video di Twitter-nya, Kamis 18 Februari 2022. 

Arief menilai, para Gubernur di Pulau Jawa kurang mendapat tantangan ketika memimpin daerahnya. Sebab mereka memiliki APBD yang cukup besar, hal itu berbeda dengan kepala daerah dari luar pulau Jawa. 

"Gubernur di pulau Jawa itu punya saran dan prasarana infrastruktur yang lengkap. Punya sumber daya manusia yang lebih maju dan berpendidikan dibanding dengan gubernur-gubernur lain di luar pulau Jawa," katanya.

(BACA JUGA:Survei Terbaru! Ridwan Kamil Ungguli Prabowo, Anies dan Ganjar Pranowo)

Kemudian mereka punya APBD banyak, dibanding APBD Daerah-daerah di luar Jawa," sambungnya. 

Dia mengatakan, investasi yang masuk di daerah luar pulau jawa, tidak lain hanya berupa perkebunan dan pertambangan.

Hasil investasi itu pun nantinya akan dinikmatidaerah di Pulau Jawa. Sebab hasil hutan dan tambang akan dibawa ke daerah Jawa yang untuk diproduksi.

"Meskipun banyak Investasi di luar jawa, tapi itu bukan Industri, paling hanya perkebunan dan penambangan. Dan hasil-hasilnya itu untuk dibawa ke pulau jawa untuk diproduksi. Jadi pajaknya yang dinikmati siapa, ya Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat," ungkapnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Nama

Tentang Penulis

Sumber: