Nasional

Citilink Copot Dirut Juliandra Nurtjahjo Usai Diperiksa Kejagung, Terkait Kasus Korupsi Pesawat Garuda?

fin.co.id - 18/02/2022, 14:16 WIB

Ilustrasi - Penumpang pesawat Citilink Indonesia

JAKARTA, FIN.CO.ID - PT Citilink Indonesia mencopot Juliandra Nurtjahjo dari kursi direktur utama dan menunjuk Dewa Kadek Rai sebagai pengganti.

"Perubahan kepengurusan perusahaan tersebut selaras dengan fokus kinerja Citilink sebagai bagian dari Garuda Indonesia Group untuk semakin adaptif dan berdaya saing dalam menjawab tantangan kinerja usaha di era kenormalan baru," kata Komisaris Utama Citilink Prasetio melalui keterangan tertulis, Jumat, 18 Februari 2022.

Diketahui, pencopotan Juliandra dilakukan usai yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan perkara dugaan korupsi pengadaan pesawat PT Garuda Indonesia tahun 2011-2021 oleh Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung).

(BACA JUGA: Dirut Citilink Digarap Kejagung Soal Korupsi Pengadaan Pesawat Garuda Indonesia, Ini yang Ditelusuri...)

"J diperiksa terkait mekanisme pengadaan pesawat udara," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 Februari 2022.

Pada Kamis 17 Februari 2022, Juliandra diperiksa bersama satu orang saksi lainnya, berinisial RAR, selaku Vice President (VP) Corporate Secretary Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tahun 2015.

Saat pemeriksaan, Juliandra masih berstatus sebagai Direktur Utama PT Citilink Indonesia.

(BACA JUGA: Ngakak! Pembegal Sadis di Bengkulu Nangis Histeris Sambil Panggil Ibunya saat Keciduk, Reaksinya jadi Tontonan)

Sebelumnya, Selasa 15 Februari 2022, penyidik Jampidsus Kejagung memeriksa empat mantan komisaris garuda, yakni Sahala Lumban Goal (SLG) selaku Komisaris Utama PT Garuda Indonesia tahun 2019, Adi Rahman Adwonso (ARA) selaku Komisaris Garuda Indonesia tahun 2012, Dony Oksaria selaku Komisaris Garuda Indonesia tahun 2014, dan Muzaffar Ismail (MI) selaku Komisaris Utara Garuda Indonesia tahun 2014.

Sementara pada Senin 14 Februari 2022, penyidik memeriksa Chairal Tanjung selaku Komisaris Garuda Indonesia, Linggasari Suharso selaku Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PT Garuda Indonesia tahun 2017, serta Capten Trianto Moeharsono selaku VP Operation Planning and Control PT Garuda Indonesia tahun 2009. Ketiganya diperiksa terkait mekanisme pengadaan pesawat udara.

Adapun, Kejagung telah menaikkan status kasus dugaan tindak pidana korupsi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk ke tahap penyidikan umum pada Rabu 19 Januari 2022 lalu.

(BACA JUGA: Apes! Pria 'Dighosting' Wanita yang Dikenal dari Instagram, Bela-belain dari Kendari Endingnya Nyesek)

Sementara itu, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menyampaikan bahwa penyidikan akan berkembang tidak hanya terkait ATR 72-600, tetapi juga soal pengadaan Bombardier, Airbus, Boeing, dan Rolls Royce.

Admin
Penulis
-->