Dituding Lebih-Lebihkan Data Kematian Covid-19, Anies Bilang Begini

Dituding Lebih-Lebihkan Data Kematian Covid-19, Anies Bilang Begini

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.--Instagram Anies Baswedan

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pemerintah DKI Jakarta dituding melebih-lebihkan data kematian akibat Covid-19. Isu tersebut muncul saat awal pandemi.

Memanggapi isu tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan tegas membantahnya.

Dia menegaskan pihaknya tidak pernah melebih-lebihkan data kematian akibat pandemi Covid-19. 

(BACA JUGA:Kasus COVID-19 Meroket, Jumlah Pasien di Wisma Atlet dan RSKI Pulau Galang Ikut Bertambah)

"Apa yang kami sampaikan sejak awal pandemi merupakan data sesuai fakta yang ada," katanya dalam siaran Youtube pribadinya, Minggu, 13 Februari 2022.

Diceritakannya  isu melebih-lebihkan data kematian ramai diembuskan pada awal pandemi saat Pemprov DKI Jakarta menyampaikan fakta tentang pelayanan pemakaman mengalami lonjakan signifikan antara Februari hingga Mei 2020.

"Pada waktu itu sebagian menyampaikan Jakarta melebih-lebihkan, membesar-besarkan, menakut-nakuti. Sekarang, kita sudah jalan dua tahun, gak ada yang kita takut takuti. Itu fakta bahwa ada problem besar yang sedang mengancam kota kita," katanya.

(BACA JUGA:Jumlah Pasien Covid-19 yang Dirawat 24 Ribu Orang, Kemenkes Bilang Begini...)

Dia mengatakan data kematian tidak pernah ditutupi dan pihaknya mencatat lengkap data tersebut.

Faktanya, pelayanan pemakaman yang dilakukan oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI mengalami lonjakan signifikan mulai Februari 2020. 

Kemudian pada Maret, mulai mengalami lompatan jumlah, lalu di April tinggi dan Mei 2020 tinggi sekali.

"Fakta kita sampaikan apa adanya dan data kematian tidak pernah kita tutup tutupi kita melaporkan antara yang sudah di tes sehingga bisa dinyatakan Covid-19 maupun yang oleh dokter didiagnosa Covid-19 tapi belum ada laboratorium. Kita catat semuanya, lalu kita memiliki data yang lengkap atas pelayanan kematian dan peristiwa itu," ujarnya.

Kemudian, Anies mengatakan akibat banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal, dirinya menyadari banyak anak-anak di Jakarta yang menjadi yatim, piatu atau yatim piatu.

Anies menambahkan atas hal tersebut pihaknya langsung mengadakan rapat khusus untuk membahas bantuan untuk para anak-anak yang orang tuanya wafat akibat Covid-19.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahy

Tentang Penulis

Sumber: antara