Ilmuwan MIT Temukan Materi Seringan Plastik, namun Lebih Kuat dari Baja

Ilmuwan MIT Temukan Materi Seringan Plastik, namun Lebih Kuat dari Baja

Materi seringan plastik namun lebih kuat dari baja, Image oleh Janno Nivergall dari Pixabay--

MASSACUSESTTS - Para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), berhasil menciptakan inovasi terbaru lewat sebuah temuan.

Inovasi yang dimaksud adalah sebuah materi baru, yang diciptakan menggunakan proses polimerisasi kekinian.

Materi yang dinamakan 2DPA-1 ini, sejenis poliaramida, diklaim seringan plastik namun lebih kuat lebih dari baja.

(BACA JUGA:Bikin Matahari Sudah, Ilmuwan China Kini Berencana Ciptakan Bulan Buatan)

Kabar baiknya, materi ini dapat diproduksi pada skala industri. 2DPA-1 sendiri merupakan merupakan polimer pertama yang dipolimerisasi dalam bentuk 2D, mengadopsi struktur planar.

Michael Strano, seorang Profesor Teknik Kimia Carbon P. Dubbs di MIT, adalah pria di balik tim yang sukses dengan temuan ini.

Para ahli yang terlibat dalam temuan ini menurut TechRadar, mengklaim bahwa 2DPA-1 dapat mempertahankan gaya deformasi, hingga enam kali lebih besar dari kaca antipeluru.

Tidak cuma itu,  2DPA-1 bahkan diklaim memiliki kekuatan luluh 12 kali lipat, lebih tinggi dari baja pada kepadatan yang sama.

Hebatnya lagi, materi ini tidak dapat ditembus gas, yang artinya, dapat digunakan untuk  sebagai lapisan ultra tipis yang tahan terhadap air.

Apa Arti Temuan Ini terhadap Dunia Bisnis

Materai 2DPA-1 ini akan dapat digunakan, salah satunya untuk industri elektronik.

Bayangkan sasis laptop yang super enteng, dan smartphone yang jauh lebih tipis.

Tidak cuma cuma itu, 2DPA-1 juga dapat digunakan sebagai materi pengganti cat, guna melindungi logam (sebagai coating), atau bahkan menggantikan penggunaan materi besi dalam struktur jembatan misalnya.

Tidak cuma itu, 2DPA-1 yang menjanjikan ini, juga diharapkan dapat digunakan untuk menciptakan kendaraan yang lebih aman untuk kendarai.

Kini yang masih jadi pertanyaan adalah, seberapa amankah materi ini ketika ia terbakar, pada suhu berapa 2DPA-1 tersulut, dan apakah aman untuk digunakan sebagai wadah makanan?

Pertanyaan lainnya juga adalah, apakah jika A2DPA-1 pada akhirnya nanti digunakan secara luas, akankah mampu memangkas harga elektronik, atau konstruksi sebuah bangunan?

(BACA JUGA:Planet Lonjong Tertangkap Teleskop ESA)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: