Mahfud MD Beberkan Tiga Jenis Ektremisme yang Bisa Mengarah ke Tindakan Terorisme, Paling Sadis Adalah...

Mahfud MD Beberkan Tiga Jenis Ektremisme yang Bisa Mengarah ke Tindakan Terorisme, Paling Sadis Adalah...

Ilustrasi Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap teroris-dok fin-dok fin

JAKARTA, FIN.CO.ID - Menko Polhukam Mahfud MD memaparkan tiga jenis ekstremisme yang dapat mengarah pada tindakan terorisme dan intoleransi. 

Serta berpotensi memecah-belah persatuan bangsa, yaitu jihadis, takfiri, dan ekstremisme ideologis.

Jihadis, menurut Mahfud adalah paling ekstrem yang meyakini melakukan pembunuhan kepada orang lain yang tidak sepaham.

(BACA JUGA:Mahfud: Lebih Mudah Menumpas Aksi Terorisme dan Para Pelaku Teror, Ketimbang yang Ada di Dalam...)

Atau bahkan membunuh orang dan kelompok tertentu yang dianggap menghalang-halangi terwujudnya paham mereka.

Selanjutnya, Mahfud mencontohkan ekstremisme baik yang ada di negara lain maupun di Indonesia. 

Ekstremisme ini, contohnya adalah ISIS dan beberapa kelompok terorisme di Indonesia. 

(BACA JUGA:Seru Nih! Ali Ngabalin Tantang Rocky Gerung Debat Uji Kejeniusan, Sebut Lidah dan Otak Harus Nyambung)

"Mereka tidak hanya menyerang kelompok yang dianggap sebagai lawan, tetapi juga pihak yang dipandang menghalangi tujuan mereka," kata Mahfud, Kamis, 3 Februari 2022.

Selanjutnya Takfiri, menurut Mahfud, adalah paham yang menganggap paham lain, walaupun satu agama, adalah paham yang sesat, kafir, yang tidak saja harus dijauhi tetapi harus dimusuhi.

"Identifikasi kelompok tidak hanya pada level pemikiran, tetapi juga pada simbol-simbol tertentu, misalnya cara berpakaian," terangnya. 

Jenis ekstremisme terakhir yang lunak namun tetap berbahaya, kata Mahfud, adalah ekstremisme ideologis. 

Mereka memiliki paham tertentu yang dianggap paling benar dan menyalahkan paham yang dianut orang lain, bahkan paham nasional seperti Pancasila pun disebut sesat.

"Mereka berupaya mengubah Pancasila dengan mempengaruhi pemikiran melalui lembaga pendidikan dan diskusi, serta brosur-brosur penyusupan bahwa Pancasila salah dan harus diganti," pungkasnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lut

Tentang Penulis

Sumber: