Mahfud: Lebih Mudah Menumpas Aksi Terorisme dan Para Pelaku Teror, Ketimbang yang Ada di Dalam...

fin.co.id - 03/02/2022, 18:29 WIB

Mahfud: Lebih Mudah Menumpas Aksi Terorisme dan Para Pelaku Teror, Ketimbang yang Ada di Dalam...

TNI tengah manjalankan latihan.

JAKARTA, FIN.CO.ID - Menko Polhukam Mahfud MD menyebut, pemerintah telah melakukan beragam upaya mencegah dan menanggulangi ekstremisme. 

Bahkan, kata Mahfud, pemerintah juga ikut dalam kerja sama internasional dalam memerangi terorisme, termasuk melakukan penegakan hukum terhadap tindak pidana terorisme. 

"Namun, sekali lagi harus diingat bahwa sumber dari terorisme dan ekstremisme adalah pada pemikiran yang harus dilawan dan dicegah dengan pemikiran pula," kata Mahfud, Kamis, 3 Februari 2022.

(BACA JUGA: Pergoki Suami Selingkuh, Istri di Ponorogo Hancurkan Rumah Pakai Ekskavator, Warganet Melongo Keheranan)

Ia melanjutkan, menumpas aksi terorisme dan menghukum para pelaku teror lebih mudah dilakukan ketimbang menumpas dan menghukum apa yang ada di alam pikiran. 

Alam pikiran, bisa sewaktu-waktu dipengaruhi dan berkembang, yang hanya dapat dilawan dengan pemikiran lain. 

Ia melanjutkan, solusi atas ekstremisme adalah menumbuhkan, mengembangkan, menyuarakan, dan mempraktikkan moderasi beragama.

(BACA JUGA: Emaknya Asyik Milih Pakaian, Anak Lari ke Tengah Jalan Masuk Kolong Mobil)

Hal ini tentu memerlukan peran masyarakat, khususnya ahli agama dan organisasi keagamaan yang memiliki kompetensi dan legitimasi.

Sikap toleran, ujar dia, tidak cukup hanya mengatakan toleransi dan membiarkan ada orang berbeda.

Namun ditingkatkan dalam akseptasi atau penerimaan yakni tidak hanya sekadar memaklumi perbedaan, tapi menerima untuk saling bekerja sama demi kemajuan bersama.

Dia pun mencontohkan, dalam konteks berbangsa dan bernegara, agama Kristen, Hindu, Buddha, dan Islam memiliki "Kalimatun Sawa" atau titik temu yakni visi yang sama dalam membangun bangsa yang bisa dipertemukan.

"Misal, Kristen, Hindu, Buddha dan Islam punya 'Kalimatun Sawa' bahwa pemimpin harus adil, pemilu harus jujur, itu 'Kalimatun Sawa'," ujarnya.

"Kalau saya mau beribadah hari Jumat, ya shalat Jumat, yang mau ke gereja, ya silakan ke gereja, itu bukan 'Kalimataun Sawa', tapi, membangun negeri itu bersama-sama, itulah 'Kalimatun Sawa'," tandasnya, 

Admin
Penulis