JAKARTA, FIN.CO.ID - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menginginkan Y20 Indonesia melibatkan organisasi Kepemudaan secara Aktif di acara G-20
"Kita menyambut baik Y20 Indonesia 2022, karena sudah mengkoordinasikan dengan berbagai pihak," kata Amali saat menerima audiensi Ketua sekaligus Co-Chair Y20 Indonesia 2022 Michael Victor di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis 3 Februari 2022.
Amali menyambut baik persiapan Indonesian Youth Diplomacy (IYD) dalam menyelenggarakan Y20 Indonesia tahun 2022.
(BACA JUGA: Tema Sentral G20 Recover Stronger, Airlangga: Harus Bisa Diterjemahkan ke Dalam Berbagai Kebijakan)
Indonesian Youth Diplomacy (IYD) merupakan wadah bagi pemimpin muda yang berasal dari seluruh anggota G20 yang mendorong agenda masa depan para pemudanya.
"Saya berharap agar terus berkoordinasi dengan panitia besar G-20 dan organisasi kepemudaan dalam negeri dapat diikutsertakan secara aktif," sambungnya.
Menurut Amali, Kemenpora juga selalu berkoordinasi kepada penanggungjawab G-20, agar organisasi kepemudaan dapat diikutsertakan secara aktif.
"Kegiatan-kegiatan seperti ini, harus bisa juga mengikutsertakan teman-teman yang ada di dalam negeri, seperti organisasi kepemudaan," ujarnya.
Menurut Amali, hal itu supaya pemuda-pemuda Indonesia yang tergabung dalam OKP dapat merasakan dan berperan aktif.
"Tujuannya agar mereka organisasi kepemudaan tahu bahwa ini ada kegiatan G-20 dan ada kegiatan pemudanya Y20 dan bisa dirasakan semua elemen pemuda," imbuhnya.
Untuk itu, Amali mengingatkan agar terus berkoordinasi dengan panitia besar G-20 agar tidak terkesan merupakan kegiatan terpisah dari G-20.
"Harus selalu berkoordinasi dengan panitia besar G-20 dan Kemenko Perekonomian sehingga kita tidak terkesan ada kegiatan yang terpisah," tegasnya.
Ketua sekaligus Co-Chair Y20 Indonesia 2022 Michael Victor Sianipar mengatakan, terdapat empat area prioritas yang akan dibahas dalam Y20.
Di antaranya Ketenagakerjaan Pemuda, Transformasi Digital, Planet yang Berkelanjutan dan Layak Huni, serta Keberagamaan dan Inklusi.
"Tahun ini isu keberagaman akan kami upayakan agar menjadi topik besar yang akan dibahas. Sebagian besar isu yang diangkat adalah turunan dari G-20," tuturnya.