WHO: Merobek Area Vagina pada Ibu Melahirkan Normal Tak Dianjurkan

WHO: Merobek Area Vagina pada Ibu Melahirkan Normal Tak Dianjurkan

Melahirkan/Ilustrasi--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai, penggunaan rutin episiotomi tidak dianjurkan untuk wanita yang menjalani persalinan pervaginam spontan. 

Sebab pada prakteknya, dokter atau bidan mungkin melakukan episiotomi jika terjadi komplikasi selama persalinan.

Episiotomi adalah pembedahan di daerah otot antara vagina dan anus (perineum) saat melahirkan. 

Prosedur episiotomi ini biasanya dilakukan saat ibu hamil melahirkan di rumah sakit dan bukan melahirkan di rumah. 

(BACA JUGA:Varian Omicron Berbahaya Bagi yang Belum Divaksin, Ini Penjelasan WHO)

Jenis persalinan yang kerap membutuhkan gunting vagina ini yakni saat ibu melahirkan normal.

Persalinan normal dapat menyebabkan robekan pada vagina.

Robekan ini terkadang meluas ke rektum. Jahitan mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.

Menurut WHO, jahitan tidak boleh meluas ke lubang vagina. Husband stitch bukanlah prosedur medis resmi. 

Tidak ada penelitian atau dokumen medis untuk memverifikasi seberapa sering prosedur dilakukan atau berapa banyak wanita yang menerima jahitan suami.

Sebagian besar informasi mengenai praktik kontroversial tersebut ada di forum media sosial atau berasal dari akun langsung wanita yang mengaku telah menerima jahitan suami tanpa persetujuan mereka.

"Beberapa wanita melaporkan bahwa mereka telah menerima jahitan ini tanpa persetujuan mereka," tulis keterangan WHO dikutip, Sabtu 22 jANUARI 2022. 

Menurut WHO, ketika penyedia layanan kesehatan melakukan episiotomi, anestesi lokal yang efektif dan persetujuan ibu sangat penting.

(BACA JUGA:WHO: Banyak Negara Tak Serius Hadapi Corona)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Derry Suta

Tentang Penulis

Sumber: