JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga emas internasional melesat lebih dari 1 persen, Rabu, imbas dari penurunan dollar dan ketegangan geopolitik seputar Ukraina.
Kondisi tersebut meningkatkan daya tarik emas sebagai instrumen safe-haven, serta memicu reli kompleks logam mulia.
Paladium memimpin penguatan dengan kenaikan sebanyaknya 7 persen, dengan Citi Research mengatakan pemulihan bertahap dalam output otomotif global dapat mendukung permintaan logam auto-catalyst tersebut pada tahun ini.
(BACA JUGA: Harga Emas 19 Januari 2022 Melemah, Kebijakan The Fed Jadi Pemicunya)
Terakhir, paladium naik 5,7 persen menjadi USD2.006,20 per ounce.
Harga emas di pasar spot melejit 1,5 persen menjadi USD1.840,91 per ounce pada pukul 01.43 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melambung 1,7 persen menjadi USD1.843,20 per ounce.
Demikian mengutip laporan Reuters, di Bengaluru, Rabu, 19 Januari 2022 atau Kamis, 20 Januari 2022 dini hari WIB.
(BACA JUGA: Harga Emas Antam 19 Januari 2022 Turun Rp3.000 Per Gram)
Pelemahan dollar membuat emas terasa lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya, sementara penurunan imbal hasil US Treasury 10-tahun dari level tertinggi dua tahun, juga mendorong permintaan untuk logam tersebut.
Pelemahan imbal hasil mendorong technical breakout dalam emas, tetapi mungkin masih diperdagangkan dalam kisaran secara keseluruhan USD1.800-1.840 sampai pertemuan Federal Reserve pekan depan, kata Ed Moya, analis OANDA.
Ekspektasi bahwa The Fed akan memperketat kebijakan moneter secepatnya Maret telah membebani emas tahun ini karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost memegang emas.
(BACA JUGA: Harga Bitcoin cs Kembali Turun, Imbas Kenaikan Yield Obligasi Amerika)
Emas mungkin juga mendapat dukungan dari ketegangan geopolitik di sekitar Ukraina dan Timur Tengah, kata Moya.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, Rabu, mengatakan Rusia dapat meluncurkan serangan baru ke Ukraina dalam waktu yang sangat singkat, tetapi Washington akan melakukan diplomasi sebisa mungkin.