KPP Bidik Produksi Rumput Laut

KPP Bidik Produksi Rumput Laut

JAKARTA - Sebagai negara dengan bentangan wilayah laut yang luas, Indonesia memiliki potensi kekayaan laut yang besar. Selain ikan, komoditas rumput laut Indonesia memiliki potensi ekonomi yang tidak kalah menjanjikan. Maka itu Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) mentargetkan produksi rumput Iaut nasional tumbuh rata rata 2,92% dalam periode 2020 2024. Sedangkan khusus tahun 2020 ditargetkan produksi rumput Iaut nasional mencapai 10,99 juta ton. Bukan hal mustahil, dengan wilayah Iautan dari ujung pulau Sumatera sampai dengan Papua, Indonesia memiliki daya saing kompararif tinggi karena Ietak geografis sebagai bagian dari segi tiga karang dunia, dimana 550 jenis rumput laut dunia ada dI Indonesia. Untuk rumput laut ekonomis tinggi seperti Eucheuma cottonii Indonesia diperkirakan memiliki potensi nilai ekonomi hingga mencapai USD10 miliar pertahun. Namun demikian, dengan potensi besar komoditas rumput laut yang ada tidak serta merta turut meningkatkan kualitas kehidupan nelayan yang memanfaatkan komoditas ini. Harga yang fluktuatif, serta tata niaga yang ada, pada akhirnya para nelayan kurang mendapatkan manfaat yang maksimal atas komoditas yang didapat. Sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas pendapatan nelayan rumput Iaut pun telah dirancang oleh pemerintah. Melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pemerintah terus melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG) untuk komoditas rumput laut ini. Resi Gudang sendiri adalah dokumen surat berharga atas komoditas yang disimpan di gudang yang terdaftar di Pusat Registrasi (Pusreg) Resi Gudang. Untuk saat ini, satu satunya Pusat Registrasi Resi Gudang adalah di PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI Persero. Perusahaan BUMN plat merah ini mendapatkan izin dari Bappepti sebagai Pusat Registrasi yang memiliki fungsi pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hak jaminan, pelaporan serta penyediaan sistem dan jaringan informasi Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang. Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar untuk SRG khususnya rumput Iaut. "Dengan luas wilayah Iautan yang ada, serta kapasitas hasil yang didapat nelayan per tahun, kami optimis kedepan pemanfaatan SRG untuk komoditas rumput Iaut ini akan meningkat," kata Fajar melalui keterangan persnya, Jumat (31/1). Namun, kata ia harus kita akui bahwa belum semua nelayan mengetahui akan manfaat SRG ini. Dan inilah yang menjadi pekerjaan rumah bersama para pemangku kepentingan. "Kami yakin, kedepan para nelayan akan memanfaatkan SRG ini, karena sudah jelas akan memberikan manfaat kepada mereka. Tidak hanya manfaat secara nilai komoditasnya. tapi juga manfaat dari sisi financialnya," jelas Fajar. Data dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) menunjukkan, di 2019 nilai pembiayaan SRG untuk komoditas rumput Iaut mencapai Rp9,8 Miliar. Untuk tahun 2017, SRG rumput Iaut mencapai Rp2.9 Miliar, dan Rp11,9 Miliar di 2018. Dari sisi jumlah SRG yang diterbitkan, tahun 2017 sejumlah 18 SRG, 2018 sejumlah 25 SRG dan 2019 mencapai 24 SRG. Diperkirakan di tahun tahun mendatang pemanfaatan SRG rumput Iaut ini akan terus tumbuh. Selanjutnya Fajar Wibhiyadl menambahkan, dalam upaya mendukung pertumbuhan SRG komoditas rumput Iaut ini, KBI menjalin kerjasama dengan PT Asia Sejahtera Mina terkait kemitraan strategis tata niaga komoditas rumput Iaut. "Kerjasama ini merupakan Iangkah strategis yang kami Iakukan, tentu dalam upaya untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan pemanfaatan SRG," kata ia. PT Asia Sejahtera Mina sendiri merupakan perusahaan swasta yang salah satu kegiatan usahanya adalah bergerak dalam bidang usaha perdagangan dan industri pengolahan komoditas rumput Iaut. Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dengan PT Asia Sejahtera Mina dilakukan di Sidoarjo pada Jumat (31/1). Dalam kerjasama ini, KBI akan menyediakan sarana dan prasarana Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi dan Registrasi komoditas rumput Iaut, sedangkan ”PT Asia Sejahtera Mina akan menyediakan komoditas rumput Iaut yang dimasukan dalam skema resi gudang, serta sarana dan prasarana pemasaran komoditas rumput laut," kata Indra Widyadharma Direktur PT Asia Sejahtera Mina. ”Selain itu, kami juga akan bersinergi melakukan sosialisasi sistem resi gudang komoditas rumput Iaut kepada seluruh pemangku kepentingan," sambungnya. Fajar Wibhiyadi menambahkan, kerjasama antara KBI dengan PT Asia Sejahtera Mina ini juga terkait mengenai pembelian dan penjualan kembali atau penjaminan dengan jaminan surat berharga berupa Resi Gudang dalam Sistem Resi Gudang komoditas rumput laut, sesuai dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang. Dalam pelaksanaannya, KBI melalui anak usahanya akan menyediakan fasilitas pembelian dan penjualan kembali atau penjaminan resi gudang untuk PT Asia Sejahtera Mina. Terkait Nota Kesepahaman ini, Fajar Wibhiyadl menambahkan, dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, kedepan tentunya KBI akan melakukan langkah langkah strategis untuk merealisasikan apa yang sudah disepakati. ”Apa yang dilakukan KBI ini, merupakan bagian dari tugas besar kami sebagai BUMN yang harus hadir untuk masyarakat, dalam arti apa yang kami lakukan kali ini, tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat nelayan yang memanfaatkan komoditas rumput Iaut, tapi juga terhadap ekonomi nasional kedepan, selain melakukan aliansi strategis dengan perusahaan swasta, kami juga akan bersinergi dengan sesama BUMN maupun BUMD untuk meningkatkan pemanfaatan SRG," pungkasnya. (dim/fin/ful)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: