Habitatnya Terganggu, Beruang Masuk Perkampungan

fin.co.id - 18/02/2020, 12:55 WIB

Habitatnya Terganggu, Beruang Masuk Perkampungan

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

MERANGIN - Warga Desa Durian Batakuk, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin dibuat resah. Pasalnya, ada beruang muncul di perkampungan mereka. Selain meresahkan, beruang juga rusak tanaman dan memangsa ternak.

"Yang kami resahkan itu beruang nanti ganggu warga bang, beruang juga ganggu tanaman dan ternak warga, kemaren ayam warga juga dimakan beruang," ujar Mukhtaz warga Desa Durian Batakuk.

Kata dia, beruang masuk kampung warga sudah hampir dua minggu ini. Warga tidak berani untuk bertindak. Jika ditembak, warga takut salah.

"Ada sekitar dua ekor, warga juga cuma bisa nengok dari jauh, tapi tadi sayo sudah koordinasi dengan Polsek setempat untuk ngatasi beruang ini," ujar Mukhtaz lagi.

Kemunculan beruang ini juga dibenarkan Hakim, Kades Durian Batakuk. "Ya, memang ada laporan warga, kami sedang mencari solusi mengatasi beruang ini," pungkasnya

Sementara Kepala SKW-1 KSDA Bangko Udin Ikhwanuddin, mengatakan pihaknya juga sudah mendapat surat pengaduan bantuan penganan satwa beruang. "Atas dasar surat itu, kami akan laporkan dan konsultasi langsung dengan Kepala BKSDA Jambi utk meminta arahan lebih lanjut tentang penanganan konflik satwa beruang yg terjadi di desa itu," kata dia.

Sambil menunggu arahan dari Kabalai, pihak SKW-1 KSDA Bangko akan segera menyiapkan peralatan yg diperlukan mobil operasional, perangkap, camera trap, GPS, dan petasan untuk pengusiran, dan menurunkan Tim satgas mitigasi konflik satwa beruang serta koordinasi dgn para pihak terkait.

Menurut dia, ada sejumlah penyebab yang membuat satwa liar terpaksa keluar dari habitatnya di hutan. Penyebab pertama adalah akibat perburuan satwa, dan yang kedua adalah terjadi kerusakan yang parah di habitatnya.

"Karena perburuan beruang relatif agak jarang di Jambi, hususnya Merangin, kemungkinan besar hewan ini keluar karena merasa terancam karena habitatnya dirusak. Kemudian makanan di habitatnya juga kurang," ujarnya.

Dia mengatakan sangat jarang satwa liar seperti beruang sampai masuk ke permukiman warga. "Beruang itu tidak suka melihat manusia. Biasanya ada ancaman yang membuat mereka keluar dari habitatnya. Di samping itu faktor makanan dan hutan yang mulai menipis di daerah itu," tambahnya.

Sedangkan untuk faktor lain, dirinya mengaku jika habitat Beruang tersebut hampir sama dengan hewan liar lainnya, karena ketika tidak ada makanan di tempat biasanya dicari, maka mereka cenderung berpindah, apa lagi mencium adanya aroma makanan di perkampungan.

"Itulah, faktor makanan. Jadi jikapun dia harus bertemu dengan ancamannya sekalipun jika habitatnya terancam maka mereka akan pindah," tandasnya. (cr02)

Admin
Penulis