Respon Cepat Pengelola Tol Kapal Betung Atasi Masalah Masalah Lubang dan Truk ODOL

Respon Cepat Pengelola Tol Kapal Betung Atasi Masalah Masalah Lubang dan Truk ODOL

  JAKARTA - Isu jalan tol Trans Sumatera yang kondisinya kurang baik dan banyak lubang, menjadi viral di sosial media. Terlebih ketika ada sebuah kecelakaan fatal yang dikait-kaitkan dengan kondisi kontur jalan tol yang banyak berlubang, sontak netizen Indonesia menyoroti hal itu. Fin.co.id berusaha mengkonfirmasi kondisi tersebut ke salah satu pengelola Tol Trans Sumatera, yaitu PT Waskita Sriwijaya Tol (WST) yang mengelola ruas Tol Kayu AngungĀ - Palembang - Betung (Kapal Betung). Direktur Utama WST, Herwidiakto menjelaskan, problem utama pengelola jalan tol saat musim hujan yaitu kondisi jalanan yang lebih mudah terjadi lubang. Namun demikian, pengelola tol sebenarnya tanggap terhadap kondisi tersebut. Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditentukan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), pengelola jalan tol wajib menyelesaikan segala persoalan yang terjadi di ruas jalan tol dalam waktu maksimal 2x24 jam, termasuk persoalan lubang. "Lubang ini dalam musim hujan timbulnya cukup cepat sehingga misalnya kita penangannya belum tentu pada hari yang sama. Lubang yang belum tertangani pada hari yang sama, kita amankan dengan rambu-rambu," ungkap Herwidiakto kepada Fin.co.id, dikutip, Senin, 10 Januari 2022. Action plan yang selanjutnya, kata Herwidiakto, pihanya menerapkan target yakni 5 hari zero jalan berlubang untuk ruas tol Kapal Betung sepanjang 42,5 kilometer yang dikelolanya. BACA JUGA: Viral Kecelakaan di Tol Kapal Betung Disebut Akibat Jalan Berlubang, Waskita: Jangan Mendahului Penyelidikan Konsorsium Jasa Marga Resmi Garap Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap 206,65 Km "Patroli kita intensifkan untuk setiap waktu melihat kondisi jalan tol, sehingga ketemu lubang langsung perambuan. Kemudian penanganan lubangnya, kita gunakan aspal khusus yang bisa berfungsi sangat cepat untuk menambal lubang," ungkapnya. Aspal khusus itu, kata dia, akan mampu menangani persoalan jalan berlubang yang sifatnya sementara hingga nantinya dilakukan perbaikan secara menyeluruh. "Karena kalau mengandalkan coal mix itu untuk menambal lubang yang kecil-kecil itu 2-3 hari ambrol. Sementara aspal khusus ini kuat sampai 2-3 bulan. Target zero lubang di tempat saya (Tol Kapal Betung) akan selesai dalam 5 hari," tegasnya. Sementara itu, terkait penyebab jalan berlubang yang penyebab utamanya adalah kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL), Herwidiakto berharap ini bisa menjadi menjadi perhatian khusus pihak terkait untuk penanganan. "Pengalaman kemarin saya suruh sampling, dari 15 truk yang lewat, itu 11 ODOL. Ini yang membikin daya rusak tinggi. Jadi masuk akan dengan kondisi hujan, timbul lubang yang luar biasa dan penangannya tidak mudah," pungkasnya. (git/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: