AS Berpotensi Jadi Pusat Penyebaran Corona

AS Berpotensi Jadi Pusat Penyebaran Corona

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, bahwa Amerika Serikat (AS) berpotensi menjadi titik pusat baru dari penyebaran virus Corona atau Covid-19. Pasalnya, penyebaran Covid-19 di AS sangat begitu cepat. Mengutip catatan Reuters, dalam 24 jam terakhir, 85 persen kasus baru Covid-19 berasal dari Eropa dan AS. Berdasarkan angka itu, 40 persennya berasal dari AS. Seluruh negara bagian AS kini terjangkit virus yang berawal dari Wuhan, Cina. Dengan catatan tersebut pula, saat ini AS berada di urutan ketiga dalam jumlah kasus. Pemerintah mencatat, terdapat 46.145 kasus dan 582 orang meninggal karena Covid-19 di seluruh AS. "Kami kini melihat percepatan yang sangat besar dalam kasus-kasus di AS. Jadi, memang ada potensi itu (pusat wabah baru Covid-19)," ujar Juru Bicara WHO Margaret Harris dikutip kantor berita Reuters, Rabu (25/3).

BACA JUGA: Fabregas Blak-blakan soal Tinggalkan Arsenal

Harris menuturkan, secara global pandemi ini berakselerasi dengan sangat cepat. Dia juga memprediksikan, bahwa peningkatan besar dalam jumlah kematian di seluruh dunia lebih dari 377 kasus dan ebih dari 16.500 kematian ada di 195 negara dan wilayah. Untuk 10 negara dalam tingkatan kasus, Italia melaporkan kasus tertinggi dari 10 persen tingkat penjangkitan di seluruh dunia yang kebanyakan pasien berusia tua. Angka kematian berada pada sekitar 4,3 persen di seluruh dunia. Sementara itu, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Amerika Serikat per hari ini, Rabu (25/3) bertambah 163 kasus dalam sehari. Jumlah tersebut tercatat sebagai yang terbanyak sejak AS mengumumkan kasus virus corona pertama pada 21 Januari lalu. Secara total, angka kematian akibat virus corona di AS hingga saat ini menjadi 704, sementara kasus positif corona mencapai 52.976 yang tersebar di 50 negara bagian di AS, hingga negara bagian Kolombia, serta kasus yang direpatriasi. AS sendiri menempati urutan ketiga dalam daftar negara dengan kasus corona terbanyak di dunia, menyusul Cina dan Italia. Sehari sebelumnya, laporan jumlah pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona melonjak drastis hingga menyentuh 46.145 kasus. Presiden AS Donald Trump mengatakan, akan membuka kembali AS sebelum perayaan Paskah, 12 April nanti. Ia tak ingin menerapkan lockdown terlalu lama di negaranya. Menurutnya, lockdown berkepanjangan bisa menghancurkan AS. "Banyak orang sepakat dengan saya. Negara ini tidak dibangun untuk tertutup. Kalian bisa menghancurkan sebuah negara jika menutupnya seperti ini terus," ujar Trump kepada Fox News. Per kemarin, dilaporkan angka positif corona mencapai 381.739 kasus di seluruh dunia. Dari angka tersebut 16.558 kasus meninggal dan 102.429 kasus dinyatakan sembuh. Kasus terbanyak masih dipegang Cina sebagai sumber penyebaran, yakni 81.171 kasus dan 3.277 kasus meninggal. Kendati demikian, jumlah korban meninggal di seluruh dunia saat ini justru terjadi di Italia dengan 63.927 kasus, dengan jumlah kasus meninggal dunia terbanyak dengan 6.077 kasus. (der/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: