Kasus Corona Tembus 700.000 Lebih di Dunia

Kasus Corona Tembus 700.000 Lebih di Dunia

JAKARTA - Jumlah kasus virus corona hingga Senin (30/3/2020) di seluruh dunia menembus lebih dari 700.000. Dari jumlah tersebut sebanyak 33.976 orang atau 4,69 persen meninggal dunia. Data yang dihimpun AFP dari berbagai sumber resmi mengungkapkan, bahwa total kasus Covid-19 mencapai 722.088 orang yang tersebar di 183 negara dan wilayah. Kasus virus corona tertinggi berada di Amerika Serikat yang telah mengonfirmasi 143.025 penderita, sebanyak 2.514 di antaranya meninggal. Di posisi kedua negara dengan kasus tertinggi adalah Italia dengan 97.698 penderita. Namun untuk kasus kematian Italia ada di peringkat teratas dengan 10.779 kasus. Kemudian di peringkat ketiga ada Spanyol yang catatan jumlah kasusnya telah melampaui Cina. Infeksi di negara itu mencapai 85.195 naik 8 persen dari hari sebelumnya, Senin (30/3). Pada posisi keempat kini ditempati Cina dengan 81.470 kasus, termasuk 3.304 yang meninggal. Penambahan jumlah kasus virus corona di China masih di 2 digit meskipun sumber penularannya didominasi impor, bulan lokal. Sementara itu, lebih dari 151 ribu orang di seluruh dunia dinyatakan sembuh dari virus corona (Covid-19). Tingkat kesembuhan global hingga Senin (30/3) mencapai 20 persen dari total 722.088 infeksi virus corona di seluruh dunia. Pandemi virus corona terlihat mulai dapat dikendalikan di negara-negara yang terdampak lebih awal. Setidaknya ada tiga negara dengan tingkat kesembuhan tinggi, yakni China, Korea Selatan, dan Iran. Kebijakan lockdown dan menjaga jarak sosial (social distancing) disinyalir dapat membantu pemerintah menekan wabah tersebut. Ditambah lagi dengan pengetesan agresif dan penanganan medis yang baik dapat membantu pemerintah mencapai kemenangan melawan virus corona. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, kapasitas pengetesan yang luas dan menjaga jarak sosial merupakan langkah terbaik untuk melawan pandemi corona hingga vaksin ditemukan. "Langkah-langkah agresif untuk menemukan, mengisolasi, menguji, merawat, dan melacak tidak hanya cara terbaik dan tercepat. Mereka juga cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus," kata Ghebreyesus, seperti dikutip dari Business Insider Singapore, Senin (30/3). Angka kesembuhan yang tinggi di beberapa negara dapat memberikan harapan bagi negara-negara terdampak, dengan terus mangambil langkah-langkah untuk menekan penyebaran virus. Berikut beberapa angka kesembuhan yang tinggi dari negera-negara terjangkit virus Corona (Covid-19) Melansir Business Insider Singapore, angka kesembuhan virus corona di China mulai melampaui jumlah kasus aktif sejak 6 Maret lalu. Pemerintah kemudian mengklaim bahwa China telah berhasil mengatasi pandemi. Jumlah kasus corona di luar China saat ini justru lebih tinggi. Orang terinfeksi di Amerika Serikat dan Italia telah melampaui China dengan masing-masing 142.178 dan 97.689 pasien. Italia bahkan juga memiliki angka kematian yang lebih tinggi dibandingkan China. Jumlah orang yang meninggal karena virus corona di Italia mencapai 10.779 jiwa. Spanyol menempati urutan kedua dengan 6.803 orang meninggal dunia. Kini China justru memiliki angka kesembuhan paling tinggi di seluruh dunia yakni 75.700 kasus, 93 persen dari total 81.470 kasus corona yang ada di sana. Pemerintah China tampaknya sudah dapat mengendalikan jumlah infeksi dari dalam China. Penemuan kasus baru yang dilaporkan China sebagian besar terdeteksi dibawa oleh orang-orang dari luar negeri, terutama wilayah terdampak seperti AS dan Eropa. Pemerintah pun mewajibkan seluruh pendatang dari luar negeri untuk menjalani karantina selama 14 hari. Berdasarkan data Worldometers, tingkat kesembuhan dari virus corona di Korea Selatan telah mencapai 54 persen atau 5.228 dari total 9.661 kasus yang ada di sana. Sebanyak 4.811 pasien di antaranya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada Sabrtu (28/3) lalu. Dilaporkan The Korea Times pada Senin (30/3), pejabat kementerian kesehatan Korsel Yoon Tae-ho mengatakan, tingkat kesembuhan yang terbilang tinggi di Korsel dapat dicapai karena pengujian agresif, pengawasan ketat, karantina, kebijakan menjaga jarak sosial, serta perawatan medis dari para dokter dan perawat. Melansir Anadolu, setidaknya 364.942 orang di Korsel telah melakukan pemeriksaan virus corona. Sebanyak 341.332 orang dinyatakan negatif, sementara 14.369 lainnya masih menunggu hasil tes keluar. Serupa dengan China, di samping infeksi domestik yang menurun, Korsel juga dihadapkan dengan kemunculan kasus baru yang terdeteksi dibawa dari luar negeri. Sebanyak 12.391 dari total 38.309 pasien infeksi virus corona di Iran dilaporkan sembuh atau 32,3 persen. Lebih dari 11 ribu pasien diperbolehkan keluar dari rumah sakit pada Jumat (27/3) kemarin. Sementara itu, pasien yang dinyatakan meninggal sebanyak 2.640 orang. "Bangsa kita telah berhasil mencapai tujuannya, meskipun ada kesulitan, Iran akan mengatasi virus corona dengan persatuan," kata Presiden Iran Hassan Rouhani, seperti dikutip Aljazeera. Sejak mengumumkan kematian pertama akibat virus corona pada 19 Februari lalu, Iran mulai mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus corona. Apalagi setelah banyak pejabat Iran yang juga terinfeksi virus. Berdasarkan data di situs Worldometers, hingga hari ini, tingkat kesembuhan di Bahrain mencapai 54,5 persen, tertinggi setelah China. Bahrain juga hanya memiliki 499 kasus virus corona dengan empat kematian. Sementara itu, sebanyak 39 pasien corona di Venezuela juga dinyatakan sembuh. Dengan demikian, 32,7 persen dari 119 orang terinfeksi corona di sana sudah kembali pulih, sedangkan tiga di antaranya meninggal dunia. (der/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: