Korut-Korsel Saling Balas Tembakan

Korut-Korsel Saling Balas Tembakan

SEOUL - Pasukan Korea Utara menembakkan beberapa tembakan ke arah Selatan di kawasan demarkasi militer, Minggu (3/5). Tembakan tersebut mendorong pasukan Korea Selatan untuk membalas. Pertukaran senjata yang jarang terjadi setelah media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa pemimpinnya Kim Jong Un telah muncul pertama kali di depan publik. Ya, Kim hampir tiga minggu menghilang setelah ketidakhadiran yang memicu spekulasi kuat tentang kesehatannya dan kekhawatiran tentang stabilitas negara yang terisolasi itu. Satu pos penjagaan Korea Selatan dihantam beberapa tembakan dari Utara. Kepala staf gabungan (JCS) di Seoul dalam sebuah pernyataan, menambahkan tidak ada korban dilaporkan di Korea Selatan.”Militer kami merespons dengan dua putaran tembakan dan pengumuman peringatan,” jelas JCS. Militer Korea Selatan kemudian mengatakan tembakan Korea Utara tidak dianggap disengaja. menurut kantor berita Yonhap. Kedua tetangga secara teknis tetap panas, setelah gencatan senjata pada tahun 1953. Terlepas dari namanya, zona demiliterisasi merupakan tempat paling berbahaya karena dibentengi ranjau dan pagar kawat berduri. Terakhir kali kedua pihak bertukar tembakan di perbatasan pada tahun 2014, dengan tentara Korea Utara juga menembaki seorang pembelot pada tahun 2017 tetapi Korea Selatan tidak membalas. Meredakan ketegangan militer di perbatasan mereka adalah salah satu kesepakatan yang dicapai antara Kim dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada pertemuan puncak di Pyongyang pada September 2018. Tetapi sebagian besar kesepakatan belum ditindaklanjuti oleh Korea Utara. Diskusi Korea Utara dengan Amerika Serikat mengenai persenjataan nuklir Pyongyang juga macet, meskipun Kim dan Presiden AS Donald Trump sudah tiga kali bertemu. Ketidakpastian proses akan meningkat seandainya Kim wafat. Seorang pejabat senior presiden Korea Selatan menepis desas-desus bahwa Kim telah menjalani operasi selama ketidakhadirannya, mengatakan bahwa mereka memiliki cukup alasan untuk percaya bahwa dia tidak melakukan itu. Trump pada hari Sabtu menyambut kembalinya pemimpin. ”Aku, senang melihat dia kembali, dan baik-baik saja!” twitt Trump. Sebelum Kim muncul kembali, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bulan lalu bahwa ia tetap berharap kesepakatan nuklir dapat dicapai dengan Korea Utara. ”Terlepas dari apa yang terjadi di dalam Korea Utara sehubungan dengan kepemimpinan mereka, misi kami tetap sama - untuk memenuhi komitmen yang dibuat Kim dengan Presiden Trump terkait denuklirisasi Korea Utara," kata Pompeo kepada wartawan . ”Kami masih berharap bahwa kami akan menemukan jalan untuk menegosiasikan solusi itu untuk mendapatkan hasil yang baik bagi rakyat Amerika, baik bagi rakyat Korea Utara dan bagi seluruh dunia,” jelasnya. Televisi pemerintah Korea Utara memperlihatkan Kim berjalan, tersenyum lebar dan mengisap sebatang rokok pada apa yang dikatakan Utara sebagai pembukaan pabrik pupuk di Sunchon, utara Pyongyang. (fin/ful)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: