BANDUNG – Dampak penerapan sosial berskala besar (PSBB) guna percepatan penanganan covid-19 sangat dirasakan cukup signifikan oleh warga Bandung. Dampaknya pada pengaturan keuangan dan pemenuhan kebutuhan hidup.
Banyak warga mengalami pengurangan penghasilan sementara pemenuhan kebutuhan pokok tidak bisa berkurang, semisal kebutuhan biaya pendidikkan. Karenanya Partai Solidaritas Indonesia Kota Bandung meminta agar Dinas Pendidikan memberlakukan penangguhan pembayaran uang sekolah, termasuk untuk sekolah swasta.
“Orangtua yang tadinya sanggup menyekolahkan anaknya di sekolah swasta, bisa saja saat ini mengalami pemberhentian kerja dan usaha, atau malah dirumahkan,” ujar Yoel
Yosaphat, Ketua DPD PSI Kota Bandung. “Jadi untuk meringankan beban warga, ada baiknya Dinas Pendidikan memberlakukan penangguhan pembayaran uang sekolah tersebut.” Namun Yoel juga mengharapkan, bagi keluarga yang keuangannya stabil, diharapkan tetap membayarkan uang sekolahnya.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan sekolah, seperti penggajian guru dan karyawan, Dinas Pendidikan atau bahkan Pemerintah Kota Bandung bisa mencari dana yang bisa dialihkan dan sesegera mungkin membuat Perwalnya.
Atau juga bisa dibantu dengan Dana BOS. Yoel juga mengingatkan ada biaya-biaya untuk kenaikan kelas atau wisuda kelulusan kelas tiga yang telah dikumpulkan, sebaiknya dikembalikan kepada muridnya. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk hal lain bagi keluarga tersebut.
Selain itu, untuk membantu warga dan guru yang diharuskan belajar mengajar dari rumah memakai fasilitas Wi-Fi, PSI juga menghimbau para perusahaan operator telekomunikasi untuk membantu masyarakat dengan menyediakan akses internet mudah dan murah.
Di luar itu, Yoel menambahkan, Pemerintah Kota Bandung juga bisa ikut membantu dalam hal ini dengan memindahkan akses internet gratis yang selama ini ada di public area, seperti taman kota, ke daerah pemukiman, sehingga bisa dimanfaatkan warga untuk proses belajar mengajar tanpa harus keluar rumah.
“Diharapkan pemkot bisa menindaklanjuti hal ini untuk membantu meringankan seluruh warga di Kota Bandung,” tutup Yoel.(kai)