Makan Korban, Beirut Makin Panas

Makan Korban, Beirut Makin Panas

BEIRUT – Pascaledakan di Kota Beirut, Lebanon, situasi panas belum juga mereda. Bahkan satu polisi setempat dikabarkan tewas dan 142 orang lainnya terluka akibat bentrokan selama aksi protes di Beirut, Minggu (9/8). Dari laporan LBCI TV para pengunjuk rasa, yang menuntut perbaikan sistem politik Lebanon, berupaya memaksa masuk ke gedung parlemen sehingga memicu pasukan keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa. Aksi massa makin berutal dengan melemparkan batu ke arah pasukan keamanan dan berusaha menyingkirkan kawat berduri agar dapat mendekati gedung parlemen. Massa berhasil membobol kantor Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Ekonomi.

BACA JUGA : Bukan Jokowi atau Prabowo, Babe Haikal: Yang Tentukan Nasib Bangsa Ini adalah Habib Rizieq

Seperti diketahui dua ledakan besar mengguncang Pelabuhan Beirut sekitar pukul 16.10 setempat pada Selasa (4/8), menggetarkan bangunan di seluruh ibu kota. Sedikitnya 158 tewas dan 6.000 orang lainnya terluka akibat ledakan tersebut. Informasi awal mengungkapkan bahwa amonium nitrat yang ditimbun sejak 2014 di gudang Pelabuhan Beirut kemungkinan menjadi penyebab ledakan mematikan tersebut. Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji akan memberikan bantuan bagi Lebanon terkait ledakan pelabuhan Beirut yang meluluhlantakkan pekan ini. Trump mengatakan lewat Twitter bahwa dia telah bicara secara terpisah dengan Presiden Lebanon Michel Aoun dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang akan berbicara bareng lewat telepon. ”Kami akan bicara bersama lewat telepon pada Minggu dengan Macron, para pemimpin Lebanon, dan para pemimpin dari berbagai kalangan lain dunia. Setiap orang ingin membantu!” cuit Trump.

BACA JUGA: Chelsea Kembali Dibuat Malu Muenchen, Tumbang dengan Agregat 7-1

Dia mengatakan  kepada Aoun bahwa tiga pesawat udara besar AS sedang menuju Lebanon untuk mengirim perlengkapan medis, makanan, air dan petugas medis. Trump dan Macron bercakap via telepon dan mengungkapkan kesedihan mendalam mereka atas hilangnya nyawa dan kehancuran di Beirut. Jubir Gedung Putih Judd Deere mengatakan selain AS, Prancis dan negara-negara lain bergegas mengirim bantuan kedaruratan ke Lebanon, termasuk para dokter dan berton-ton peralatan kesehatan dan makanan. ”Badan Pembangunan Internasional AS juga akan memberikan bantuan lebih dari 15 juta dolar AS (Rp220,7 miliar), termasuk bantuan makanan bagi 5000 orang selama tiga bulan. Pihaknya juga meminta militer AS mengirim pasokan medis dan obat yang mencukupi untuk menolong hingga 60.000 orang selama tiga bulan,” paparnya. Para pejabat senior pemerintahan Trump telah bertemu untuk merundingkan bantuan tambahan, kata satu sumber senior di pemerintahan, seraya menambahkan terus memedulikan isu pemerintahan yang melanda Lebanon. Macron sendiri telah mengunjungi Beirut dan meyakinkan massa yang marah bahwa bantuan untuk membangun kembali Beirut dan melakukan penyelidikan atas kasus yang muncul. (fin/ful) 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: