Tengku Zulkarnain: Rezim Ini Mirip Orde Lama, Beri 'Angin' untuk PKI

Tengku Zulkarnain: Rezim Ini Mirip Orde Lama, Beri 'Angin' untuk PKI

JAKARTA- Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnain menilai, di pemerintahan Joko Widodo, Komunisme atau PKI diberi 'angin'. Sikap Pemerintah tidak begitu responsif terhadap adanya isu-isu kebangkitan PKI. Tengku Zul menilai, rezim saat ini, mirip dengan rezim Orde Lama. Yang mana Soekarno memberi ruang bagi PKI. "Saya melihat gejala PKI sudah mulai nampak, karena saya menilai pemerintahan sekarang ini mirip pemerintahan Bung Karno. Memberi angin kepada PKI." Ujar Tengku Zul di Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (29/9) malam. Tengku Zul mengatakan, Bung Karno di tahun 1926 telah menulis di Majalah Pemuda bahwa komponen bangsa ini ada 3. Nasionalis, Religius Agamis dan Komunis. Pemikiran Bung Karno terkait 3 komponen bangsa itu lah, yang memberi ruang bagi komunis. "Oleh karena itu ketika Bung Karno berkuasa, dan perdana menteri Muhammad Hatta, Komunis memberontak dua kali. 1926 jaman belanda. Dan setelah merdeka tahun 1948 dipimpin Muso," papar Tengku Zul. Setelah melakukan pemberontakan, komunisme dibasmi saat itu. Tetapi kemudian, lanjut Tengku Zul, ideologi Komunis tidak mati sampai di situ. Dia bangkit lagi pada tahun 1952 yang dibawa oleh sekelompok anak muda di bawa pimpinan DN Aidit. Sehingga mereka melakukan pemberontakan pada tahun 1965. Tengku Zul menilai, pemerintah saat ini seolah acuh tak acuh dengan isu PKI. Menurutnya, itu sikap yang sangat berbahaya. "Yang kemudian sangat mengecewakan, pemerintah sekarang ini, tadi pak Mahfud MD mengatakan, pemerintah ga mau campur lah. Mau versi PKI benar, atau Orde Baru benar. Ini kan sikap yang sangat berbahaya dari rezim ini." Ucap Tengku Zul. Sebab kata dia, PKI itu dihukum bersalah melalui pengadilan. "Kalau kemudian bilang PKI itu biarkan aja mau benar atau salah, kan berarti menampar wajah sendiri." Kata Tengku Zul. "Seharusnya yang harus dilakukan, pemerintah menangkap orang-orang yang mengatakan PKI adalah rekayasa Soeharto." Katanya. "Komunisme di mana mana biadab. Tidak mungkin Komunisme itu pancasilais karena mereka tidak menerima Agama." Pungkas dia. (dal/fin).

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: