Hasil Panen Anjlok, Petani Semangka Merugi

Hasil Panen Anjlok, Petani Semangka Merugi

PURWOREJO - Para petani semangka di wilayah pesisir selatan Kabupaten Purworejo harus menanggung rugi akibat hasil panennya tahun ini merosot tajam. Cuaca yang tidak menentu mempengaruhi kualitas dan kuantitas buah. Kondisi itu antara lain dialami oleh Samiyem (55), petani semangka asal Desa Tegal Aren Kecamatan Purwodadi. Ia mengaku tahun ini mengalami kerugian akibat menjelang musim panen beberapa pekan ini turun hujan. Samiyem bersama sejumlah petani lain pun harus merelakan sebagian hasil panennya dijual obral di pinggir jalan tidak jauh dari lahannya. "Tidak bagus ini mas (hasil panennya) karena kadang hujan kadang panas cuaca, tidak menentu," kata Samiyem saat ditemui di ruas Jalan Purwodadi-Jatimalang, Senin (26/10). Menurutnya, hampir semua petani semangka di Purwodadi mengalami kerugian bahkan mencapai 50 hingga 60 persen persen. Hal itu karena buruknya cuaca mengakibatkan tanaman banyak yang mati dan buah semangka jauh lebih kecil. "Kalau lagi bagus panen bisa 3 sampai 4 ton, tapi sekarang hanya bisa 2 ton mas," sebutnya. Mayoritas petani di Kecamatan Purwodadi menanam 3 jenis semangka yaitu Semangka jenis Inul, Black Forest dan semangka Jenis Golden Memory. Sebagian petaani juga menanam melon. Masa tanam buah sekitar bulan Agustus sampai Oktober setelah masa tanam padi selesai. Biasanya buah semangka bisa dipanen setelah 2 bulan masa tanam. “Yang paling diminati itu jenis Golden Memory,” jelasnya. Samiyem menambahkan, pada musim panen seperti ini para petani biasanya langsung menjajakan hasil panennya di sepanjang jalan Purwodadi-Jatimalang sehingga para pengguna jalan bisa membawa oleh-oleh setelah pulang dari Pantai Jatimalang. Tidak hanya itu, pemasaran buah semangka dari Purworejo ini sudah dikirim hingga luar kota Purworejo. "Biasanya kita kirim ke Sragen, Cilacap, dan kota-kota lainnya," ujarnya. (top)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: