Yanto: JKN-KIS itu Diibaratkan sebagai Investasi Jangka Panjang

Yanto: JKN-KIS itu Diibaratkan sebagai Investasi Jangka Panjang

TIGARAKSA – Seiring dengan meningkatnya teknologi kesehatan, biaya pelayanan kesehatan juga turut meningkat. Tidak sedikit yang sakit enggan ke fasilitas kesehatan karena takut menerima kenyataan berapa biaya yang harus mereka bayarkan untuk berobat. Namun, sejak kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), ketakutan itu sirna. Orang-orang yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sudah berani untuk menjalani perawatan ketika sakit karena sudah merasa memiliki perlindungan, terutama dari kerugian finansial. “Bagi saya menjadi peserta JKN-KIS itu termasuk investasi jangka panjang. Kita rutin membayar iuran JKN-KIS setiap bulannya, tetapi belum tentu kita memanfaatkan program ini setiap bulan. Nah, sewaktu-waktu kita sakit, kita bisa ambil keuntungan dari investasi kita ini. Biaya pelayanan kesehatan kita dijamin oleh BPJS Kesehatan, sehingga kita tidak perlu khawatir dengan besarnya uang yang harus dikeluarkan,” ujar Yanto Heryanto (41), Selasa (10/11). Yanto merupakan pegawai dari salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Setiap bulan, gajinya dipotong sebesar 1% untuk membayar iuran JKN-KIS. Bagi peserta JKN-KIS dengan segmen kepesertaan Pekerja Penerima Upah (PPU) swasta, besaran iuran JKN-KIS sudah ditentukan sebesar 5% dari gaji yang diterima setiap bulannya. Untung kekurangan sebesar 4%-nya ditanggung oleh perusahaan yang mempekerjakannya. “Istri saya juga bekerja, sebagai seorang pegawai negeri sipil. Sesuai ketentuan, gaji istri saya juga dipotong untuk membayar iuran JKN-KIS. Jadi, kami berdua sama-sama “menabung” melalui Program JKN-KIS ini. Kami sudah pernah menuai hasil dari investasi kami ini. Ketika istri melahirkan anak ketiga, kami tidak perlu membayar biaya persalinan. Biaya persalinan secara caesar tidak murah, tetapi kami terima secara gratis karena menggunakan JKN-KIS,” jelas bapak dari tiga anak ini. Tidak hanya bebas biaya persalinan, anak ketiganya baru-baru ini juga mendapatkan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma dengan memanfaatkan program yang mengusung prinsip gotong royong ini. Seperti kata pepatah, apa yang kita tabur, itu yang akan kita tuai. Inilah yang Yanto dan keluarganya dapatkan karena sudah rutin membayar iuran JKN-KIS dan mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan. Yanto berharap semoga Program JKN-KIS ini berkelanjutan dan berkesinambungan agar bisa melindungi seluruh penduduk Indonesia dari kerugian finansial akibat sakit yang diderita. Selain itu, melalui investasi jangka panjang ini, taraf kesehatan penduduk Indonesia juga turut meningkat. Jadi, pria kelahiran Ciamis ini selalu mengingatkan orang-orang di sekitarnya untuk segera mendaftarkan diri sebagai peserta JKN-KIS dan rutin membayarkan iuran setiap bulannya sebelum tanggal 10. (Adv/Mul/Fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: