Jasad Pria Terapung di Selokan

Jasad Pria Terapung di Selokan

MERAWANG - Jasad laki-laki berkaos merah tergeletak di selokan berair, Minggu (22/11) sore. Penemuan jasad di ruas jalan raya Sungailiat Pangkalpinang tersebut sontak membuat heboh pengguna jalan dan warga setempat. Informasi yang berhasil Babel Pos rangkum jasad laki-laki malang tersebut ditemukan dalam kondisi terlentang mengenakan busana sekitar pukul 17.30. Tampak baju kasus merah maroon lengan panjang bertulis NASA dan celana panjang warna krem digunakan korban. Tubuh korban yang berperawakan sedang ini kemudian dilaporkan warga ke pihak kepolisian. Tampak jasad pria kemudian ditangani Polsek Merawang dan tim identifikasi Satreskrim Polres Bangka. Garis polisi ikut dipasang guna polisi melakukan olah tempat kejadian perkara.

BACA JUGA: Menjelang Akhir Tahun, Giat Ekspor Bea Cukai Maluku Makin Meningkat

Camat Merawang, Jaleari membenarkan perihal penemuan mayat laki-laki di jalan dekat Dusun Pal 9 tersebut. Hanya saja tidak diketahui pasti sebab korban hingga mengalami kejadian tersebut. "Benar soal itu, kita juga sempat dapat kabar dari Polsek Merawang. Informasinya korban adalah warga Desa Baturusa, pihak desa membenarkan, umur belasan tahun, kita juga masih mencari info lebih lanjut," sebut Jaleari membenarkan hal ini. Jasad malang tersebut saat ini telah dievakuasi pihak kepolisian ke RSUP Babel di Airanyir. Sementara itu pihak kepolisian melalui Kapolsek Merawang AKP Aji ikut membenarkan perihal penemuan jasad laki-laki ini. Jasad tersebut bernama Gani Kusuma (12) warga Desa Baturusa yang mengalami kecelakaan karena diduga kuat sakit. Korban ditemukan warga inisial Eska sewaktu hendak buang air.

BACA JUGA: Pimpinan KPK Sudah Diingatkan Agar Penyusunan Perkom Ortaka Harus Selaras UU

"Melihat hal tersebut Eska langsung menyetop kendaraan yang lewat hingga kemudian lokasi penemuan ramai dipadati warga termasuk pihak kepolisian," ungkap AKP Aji seperti dikutip dar Babel Pos (Fajar ndonesia Network Grup). Dijelaskannya, paman korban bernama Oji kepada kepolisian menerangkan, korban sebelumnya pergi meninggalkan rumah neneknya yang berada di Pal 9 Desa Pagarawan pada Sabtu (21/11) sekitar pukul 15.00. Namun korban tidak kembali sampai pihak keluarga korban telah melakukan pencarian dari namun tak membuahkan hasil. Masih menurut keluarga, korban mengidap penyakit bawaan epilepsi sejak lahir dan sering kambuh. Di lain hal, belakangan ini korban memang sering berjalan kaki antara rumah neneknya ataupun ke rumah korban. "Kesimpulan sementara berdasarkan hasil pemeriksaan oleh pihak RSUP kondisi sekujur tubuh korban tidak ditemukan adanya kekerasan fisik, maupun memar luka akibat kekerasan. Analisa sementara dari RSUP sebelum masuk ke selokan penyakit korban kambuh, dilihat dari kedua tangan korban yang mengenggam dengan kuat," jelas AKP Aji. Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP hingga visum et repetum. Dari pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi mengingat korban memang mengidap sakit epilepsi dan tidak ditemukan adanya kekerasan di tubuh korban. Keluarga korban berencana melakukan proses pemakaman jasad anak laki-laki asal Baturusa tersebut.(trh)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: