Ditutup Melemah di Awal Pekan, Rupiah Diprediksi Bakal Kembali Menguat

Ditutup Melemah di Awal Pekan, Rupiah Diprediksi Bakal Kembali Menguat

JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah tipis pada transaksi antarbank di Jakarta awal pekan ini. Rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.095 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.080 per dolar AS. Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan rupiah semestinya dapat menguat hari ini seiring sentimen yang cenderung positif dari global dan domestik. "Harusnya rupiah bisa menguat mengikuti arus. Nilai tukar emerging markets terlihat menguat. Indeks saham Indonesia pun sedang menguat," ujar Ariston di Jakarta, Senin (14/12). Dari eksternal, sentimen positif datang dari persetujuan penggunaan darurat vaksin Pfizer oleh BPOM AS, Food and Drug Administration (FDA). Persetujuan penggunaan vaksin tersebut menyusul persetujuan yang sudah diberikan oleh Inggris, Kanada dan Bahrain. Penggunaan vaksin diyakini bisa mempercepat pemulihan ekonomi global. Meski ditutup melemah, lanjut Ariston, rupiah masih berpotensi untuk kembali menguat. "Rupiah masih terlihat berkonsolidasi dekat level support. Belum terlihat tren pelemahan baru. Jadi peluang untuk penguatan di kemudian hari masih terbuka," kata Ariston. Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.103 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.095 per dolar AS hingga Rp14.120 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.158 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.102 per dolar AS. (riz/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: