Tengkuzul Heran: Kalau Mimpi Bertemu Rasul Diproses, Puisi Sukmawati Soal Azan dan Cadar Juga Bisa

Tengkuzul Heran: Kalau Mimpi Bertemu Rasul Diproses, Puisi Sukmawati Soal Azan dan Cadar Juga Bisa

JAKARTA - Ustaz Tengku Zulkarnain angkat suara soal laporan yang menjerat Sekretaris Jenderal Habib Rizieq Shihab Center (HRS Center) Haikal Hassan soal mimpi bertemu Rasulullah. Diketahui, Haikal yang juga Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu dilaporkan Sekretaris Jenderal Forum Pejuang Islam Husin Shihab ke Polda Metro Jaya. Haikal dipolisikan atas dugaan menyebar berita bohong karena menyampaikan mimpi bertemu dengan Rasulullah. Pernyataan Haikal soal mimpi itu disampaikan saat proses pemakaman lima laskar FPI di Megamendung, Jawa Barat. Laporan terhadap Haikal tertuang pada nomor bukti laporan polisi TBL/7433/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ. Tengku lantas membandingkan apa yang dikatakan Haikal dengan ucapan putri presiden pertama Indonesia Sukmawati Soekarnoputri. Ia menyebut, apabila ucapan Haikal bisa dipolisikan maka Sukmawati juga bisa diperkarakan akibat membuat puisi yang menyinggung azan dan cadar. "Kalau pengaduan orang akan mimpi ustadz Haekal Hasan diproses Polisi karena telah bikin heboh, mestinya ucapan Sukmawati tentang adzan dan konde yg bikin heboh se Indonesia kemarin sudah lebih dulu diproses," tulis Tengku melalui akun Twitter @ustadtengkuzul, Jumat (25/12). "Saya mau bandingkan utk @mohmahfudmd soal ungkapan kriminilisasi ulama..," tulisnya menambahkan. https://twitter.com/ustadtengkuzul/status/1342363400018354176 Diketahui, video pembacaan puisi oleh Sukmawati yang menyinggung azan dan cadar sempat viral di media sosial. Puisi itu dibacakan Sukmawati dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Sukmawati diberi kesempatan maju ke panggung dan membacakan Puisi 'Ibu Indonesia' karyanya sendiri. Berikut isi puisi Sukmawati yang dianggap menyinggung azan dan cadar. Ibu Indonesia Aku tak tahu Syariat Islam Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah Lebih cantik dari cadar dirimu Gerai tekukan rambutnya suci Sesuci kain pembungkus ujudmu Rasa ciptanya sangatlah beraneka Menyatu dengan kodrat alam sekitar Jari jemarinya berbau getah hutan Peluh tersentuh angin laut Lihatlah ibu Indonesia Saat penglihatanmu semakin asing Supaya kau dapat mengingat Kecantikan asli dari bangsamu Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia Aku tak tahu syariat Islam Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok Lebih merdu dari alunan azan mu Gemulai gerak tarinya adalah ibadah Semurni irama puja kepada Illahi Nafas doanya berpadu cipta Helai demi helai benang tertenun Lelehan demi lelehan damar mengalun Canting menggores ayat ayat alam surgawi Pandanglah Ibu Indonesia Saat pandanganmu semakin pudar Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya. (riz/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: