Aktivitas Tambang Merugikan Petani, Merusak Saluran Irigasi

Aktivitas Tambang Merugikan Petani, Merusak Saluran Irigasi

BONE - Aktivitas tambang batu bara di Desa Massenrengpulu sangat merugikan petani. Kondisi itu terjadi sudah tiga tahun. Embun atau cekdam yang berada di Lapettang, Dusun Mari-mario, Desa Massenrengpulu, Kecamatan Lamuru tak bisa lagi dimanfaatkan. Semuanya sudah rusak. Termasuk saluran irigasi. Diduga kuat rusak karena aktivitas penambang. Sumber FAJAR, XY mengemukakan, ada banyak petani yang merasahkan dampak kekeringan tersebut.

BACA JUGA: Komnas HAM Targetkan Laporan Penyelidikan Kasus 6 Laskar FPI Disampaikan Dua Pekan Lagi

"Sekitar 17 orang. Namun mereka takut bersuara. Sebab diancam oleh penambang mengatasnamakan aparat," katanya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Minggu, 3 Januari. Kata dia, saat ini sudah mulai memasuki musim bercocok tanam. Akan tetapi, tak ada upaya dari pihak perusahaan dalam hal ini PT Pasir Walannae untuk melakukan perbaikan cekdam dan saluran irigasi. "Ajjana kasi wassele bawang dilellug (jangan cuman keuntungan dikejar). Pikirkan juga masyarakat kasian," keluhnya. Sementara Direktur Iperasional PT Pasir Walannnae, Junaedy, mengaku sudah melakukan tahap reklamasi untuk lubang-lubang bekas tambang.

BACA JUGA: Teddy Gusnaidi: PKS Bisa Seperti FPI, Negara Harus Lakukan Pembinaan

"Penutupan untuk subkon yang bekerja sebelumnya sudah mulai dilaksanakan. Adapun nanti kalau ada yang tidak patuh kami laporkan ke polisi," ucapnya. Selain itu pihak PT Pasir Walannae juga mengeluh akibat perlakuan penambang yang menambang di atas izinnya. "Kami juga yang menderita dengan segala risiko dan beban. Malah mereka (subkon) yang menikmati usaha kami," sebut Edy sapaan karibnya. (gun)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: