ICC Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu, Israel Ketar-Ketir

ICC Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu, Israel Ketar-Ketir

Dari kiri: Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi pada upacara wisuda taruna di sekolah perwira IDF di Israel selatan, yang dikenal sebagai Bahad 1, 7 Maret 2024. (Amos Ben Gersom/GPO)--

FN.CO.ID- Israel sedang berupaya keras mencegah Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC di Den Haag yang dikabarkan akan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Menjamin Netanyahu atas kasus kejahatan perang di Gaza. 

"Israel melakukan upaya bersama untuk mencegah rencana Pengadilan Kriminal Internasional yang dikhawatirkan akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat tinggi Israel lainnya" demikian, kata sumber pemerintah Israel kepada The Times of Israel, dikutip pada Rabu 1 Mei 2024.

Sumber itu mengatakan bahwa fokus utama dari tuduhan ICC adalah bahwa Israel sengaja membuat warga Palestina kelaparan di Gaza.

BACA JUGA:

Situs berita Walla, analis Ben Caspit mengatakan Netanyahu saat ini berada di bawah tekanan yang tidak biasa setelah adanya kabar surat perintah penangkapan terhadap dirinya oleh ICC. 

Netanyahu dikabarkan menjalin komunikasi melalui telepon dengan sejumlah negara sekutu untuk mencegah surat perintah penangkapan ICC. Fokus utama dia adalah meminta bantuan pada pemerintahan Presiden AS Joe Biden. 

Netanyahu mengatakan pada hari Jumat pekan lalu bahwa setiap keputusan ICC tidak akan mempengaruhi tindakan Israel, namun akan menjadi preseden buruk.

“Di bawah kepemimpinan saya, Israel tidak akan pernah menerima upaya apa pun yang dilakukan Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag untuk melemahkan hak dasar mereka untuk membela diri,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan di Telegram.

 “Meskipun keputusan yang diambil oleh pengadilan di Den Haag tidak akan mempengaruhi tindakan Israel, keputusan tersebut akan menjadi preseden berbahaya yang mengancam tentara dan tokoh masyarakat,” katanya.

BACA JUGA:

Salah satu outlet berita televisi terkemuka Israel, Channel 12, pekan lalu melaporkan bahwa Israel semakin khawatir dengan kemungkinan ICC akan mengeluarkan surat perintah penangkapan.  

Laporan tersebut mengatakan bahwa Kantor Perdana Menteri mengadakan diskusi darurat mengenai masalah ini.   

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tidak ada seorang pun yang akan menghentikan tindakan militernya – bahkan pengadilan pidana internasional sekalipun.

Diketahui ICC sedang menyelidiki operasi Isra di Gaza dan Tepi Barat yang didudukinya sejak Oktober 2023 lalu. ICC dikabarkan akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan para pemimpin Israel lainnya atas tindakan kejahatan perang dan genosida.  (*) 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: anadolu