Menhub Imbau Masyarakat Agar Pilih Waktu yang Tepat Saat Arus Balik Lebaran

Menhub Imbau Masyarakat Agar Pilih Waktu yang Tepat Saat Arus Balik Lebaran

Arus balik ilustrasi-Foto : Ilustrasi/TransJawa/Instagram/Carmudi-

FIN.CO.ID- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat agar memilih waktu yang tepat saat arus balik lebaran. 

Budo Karya mengatakan, puncak arus balik lebaran diperkirakan pada 14 April dan 15 April 2024.

"Arus balik ini cukup critical, maka masyarakat perlu melakukan persiapan sebaik-baiknya di waktu empat hari yang tersisa. Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada Minggu (14/4) s.d Senin (15/4) sehingga masyarakat diimbau untuk dapat menghindari hari puncak arus balik tersebut dan disarankan pulang lebih awal di hari Jumat atau Sabtu,” ujar Budi Karya Sumadi di Jakarta, Jumat 12 April 2024.

BACA JUGA:

Budi Karya Sumadi juga menyampaikan apresiasi untuk semua pemangku kepentingan yang sudah berkoordinasi dan berkolaborasi dalam menyukseskan arus mudik Lebaran 2024, yang salah satu indikatornya adalah kecepatan waktu tempuh.

Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan realisasi volume lalu lintas Mudik atau Keluar Jakarta pada periode Lebaran H-7 sampai H1 atau 3 April sampai dengan 11 April 2024. 

Para pemudik melalui empat Gerbang Tol Utama (GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama, GT Ciawi, GT Cikupa) mencapai 1,5 juta kendaraan atau meningkat 45,6% terhadap Normal dan meningkat 0,8% terhadap Lebaran 2023. 

“Kami perkirakan hari ini masih sekitar 206 ribu kendaraan belum melakukan perjalanan mudik. Jumlah ini merupakan 11,7% dari total prediksi Jasa Marga terhadap kendaraan yang melewati empat gerbang tol utama," ujar Subakti. 

BACA JUGA:

"Nantinya total lalu lintas yang mudik ini akan kembali bersama-sama menuju Jabotabek dalam waktu yang cukup singkat pada periode arus balik yang diprediksi akan terjadi puncaknya pada hari Senin, 15 April 2024 mendatang,” lanjutnya. 

Jasa Marga menyiapkan sejumlah antisipasi pelayanan arus balik berdasarkan hasil evaluasi pelayanan arus mudik. 

“Untuk memantau volume lalu lintas serta kapasitas maksimal yang dapat ditampung oleh jalan tol, Jasa Marga menggunakan teknologi Traffic Counting berbasis radar dan CCTV Analytic berbasis Artificial Intelligence (AI)," kata Subakti. 

"Data dan informasi ini terintegrasi dalam super-app Jasa Marga Integrated Digital Map (JID) yang dimanfaatkan oleh para Pemangku Kepentingan selaku pengambil keputusan, terutama dalam melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengoptimalkan kapasitas jalan tol guna menghindari penumpukan kendaraan,” sambungnya. (Ayu Novita). 

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: