Kawal 193,6 Juta Masyarakat Mudik, Polri Kerahkan 155.165 Personel pada Operasi Ketupat 2024

Kawal 193,6 Juta Masyarakat Mudik, Polri Kerahkan 155.165 Personel pada Operasi Ketupat 2024

operasi Ketupat-Issak Ramdhani-fin.co.id

FIN.CO.ID - Diprediksi sebanyak 193,6 juta orang akan melakukan mudik Lebaran 2024. Prediksi tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Untuk mengawal keamanan dan kelancaran arus mudik dan balik lebaran, Polri menggelar Operasi Ketupat 2024.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan jumlah masyarakat yang akan melakukan mudik mengalami peningkatan hingga 56,4 persen dibandingkan tahun 2023.

"Oleh karena itu bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau dan mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal dan tentunya pelaksanaan dan pengamanan terkait dengan arus mudik dan balik ini betul-betul bisa dilaksanakan dengan lebih baik," kata Listyo di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 3 April 2024.

Mantan Kabareskrim Polri itu mengatakan dalam Operasi Ketupat 2024 ini, total ada 155.165 personel yang akan dikerahkan. Operasi Ketupat ini sendiri diadakan pada 4-16 April 2024.

BACA JUGA:

"Untuk menjawab tantangan ini TNI-Polri 155.165 personel bersama stake holder terkait melaksanakan operasi terpusat dengan sandi ketupat 2024 yang melibatkan 155.165 personel selama 13 hari dari tanggal 4-16 april 2024," imbuhnya.

Dalam operasi ini, kata Listyo, Polri telah menyiapkan 5.784 pos yang terdiri dari 3.772 pos pengamanan, 1.532 pos pelayanan dan 480 pos terpadu dalam rangka pelayanan dan pengamanan utamanya pada jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas dan bencana alam serta di pusat-pusat keramaiann tentunya pos-pos yang digelar harus mampu memberikan pelayanan prima dan pelayanan optimal. 

Jenderal bintang empat Polri itu berharap operasi ini bisa mendukung keamanan hingga kenyamanan masyarakat saat mudik

"Kebijakan ini diharapkan mampu mendukung keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran, dan kenyamanan arus lalu lintas melalui pengaturan operasional angkutan barang sistem one way dan contraflow, penerapan ganjil genap, ketentuan penyebarangan, delaying sisyem dan buffer zone hingga penundaan proyek konstruksi," ungkapnya.(anisha aprilia)

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: