Komisi E DPRD DKI Bilang Ikan Lele Paling Efektif Cegah DBD

Komisi E DPRD DKI Bilang Ikan Lele Paling Efektif Cegah DBD

Ikan lele-#faktamenarik #inspirasi-

FIN.CO.ID- Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mengungkapkan, dirinya menggunakan ikan lele untuk memutus rantai kehidupan nyamuk aedes aegypti.

"Yang paling efektif adalah lepaskan sebanyak-banyaknya ikan di saluran air, ikan yang paling bisa bertahan adalah ikan lele,"ujar Abdul Aziz dalam keterangannya pada Selasa, 26 Maret 2024.

Menurutnya, mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) juga efektif melalui rantai makanan pada ekosistem alam. Karena DBD tersebar oleh nyamuk, dan nyamuk sendiri berkembang biak dengan jentik.

BACA JUGA:

"Jentik adalah makanan alami ikan," tutur Abdul Aziz.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku, bahwa sudah memulai hal tersebut sejak 7 tahun lalu. Apabila di daerah tempat tinggalnya ada yang terjangkit penyakit DBD, maka langsung bergegas membeli bibit lele yang sudah besar.

"Saya beli bibit lele yang sudah agak besar untuk dilepaskan di semua saluran air dan itu efektif. Dalam waktu beberapa pekan semua jentik akan hilang," katanya.

Bibit lele itu tersebar di wilayah kediamannya. Berlokasi di RW 01, Kelurahan Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat. Dan hasilnya pun cukup membantu mengendalikan sebaran jentik nyamuk.

Alumnus STIE Haji Agus Salim itu mengatakan, bahwa ikan lele merupakan solusi yang ramah lingkungan untuk mencegah kasus DBD. 

BACA JUGA:

Lebih lanjut, walaupun kasus DBD selalu ada ditempat tinggalnya, tetapi Abdul Aziz selalu mengantisipasi warga agar penyakit tersebut tidak berkembang banyak.

"Upaya antisipasi yang lain sudah dilakukan oleh kader-kader jumantik di wilayah, dengan menerapkan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur," tukasnya.

Diketahui Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI menyatakan kasus DBD di Jakarta meningkat pesat dalam satu bulan terakhir. Hingga 18 Maret 2024, tercatat ada 1.729 kasus di ibukota.

Kasus terbanyak ada di Jakarta Barat yakni 562 kasus, Jakarta Selatan 450 kasus, Jakarta Timur 395 kasus, Jakarta Utara 194 kasus, Jakarta Pusat 115 kasus, dan Kepulauan Seribu 13 kasus. (Candra Pratama). 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: