3 Fase di Bulan Ramadan: Berikut Dalil dan Penjelasannya
Ini Tradisi Ramadan di Berbagai Daerah di Indonesia-fin/diolah-
FIN.CO.ID - Umat Islam kini tengah menjalani puasa ke-12 di bulan suci Ramadan 1445 Hijriah. Artinya, umat Islam sudah berada di fase kedua dari tiga fase di bulan Ramadan.
BACA JUGA:
- Jadwal Buka Puasa di Jakarta, Rabu 20 Maret 2024
- Sebaik-baiknya Buka Puasa di Awal Waktu, Berikut Jadwalnya!
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman dan juga diriwayatkan oleh Ibn Khuzaimah dalam Sahih ibn Khuzaimah sebagaimana dikutip dari situs Nahdlatul Ulama (NU) Online. Berikut haditsnya:
أَوَّلُ شَهْرِ رَمَضَانَ رَحْمَةٌ، وأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرَهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
Artinya: Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka. (HR Ibnu Khuzaimah)
إِذَا جَاءَ رَمَضَانَ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنَ
Artinya: Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu (HR Muslim).
Fase di bulan Ramadan terbagai menjadi tiga bagian. Setiap fase terdiri dari 10 hari pertama, 10 hari kedua, dan 10 hari ketiga. Masing-masing fase memiliki keistimewaan tersendiri.
Berikut tiga fase di bulan Ramadan:
Pertama Fase Rahmat
Rahmat merupakan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya. Dengan Rahmat-Nya Allah memasukkan hambanya dari neraka ke dalam surga.
Karena jika hanya mengandalkan amal ibadah seorang hamba, maka hal tersebut akan sulit. Meski demikian, bukan berarti kita meremehkan ibadah dengan alasan mengandalkan rahmat. Karena penyebab rahmat sendiri adalah ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT.
Ucapan Ramadan, Image: Burak The Weekender / Pexels--
Dalam sebuah hadits yang dikutip dari Durrotun Nasihin disebutkan hikmah menyambut Ramadan dengan hati gembira Allah SWT akan merahmati, memberkahi, meridhai, bahkan membebaskannya dari siksa api neraka. Kiranya inilah ilustrasi gambaran Rasulullah Saw. dalam riwayat Imam Nasa’i:
Sumber:
