Kalah Pilpres 2024, Anies Sindir Ketua KPU: Berkali-kali Langgar Kode Etik Tapi Tetap Dibiarkan

Kalah Pilpres 2024, Anies Sindir Ketua KPU: Berkali-kali Langgar Kode Etik Tapi Tetap Dibiarkan

Usai Nyoblos di TPS 60 Lebak Bulus, Anies: Waktunya Perubahan, Bismillah Kita Tunggu 5 Jam Lagi-Sabrina Hutajulu-fin.co.id Disway grup

FIN.CO.ID- Mantan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan diduga menyindir ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari yang beberapa kali melanggar etik dan mendapat sanksi, namun tak diberhentikan. 

"Ada yang ketuanya sudah melanggar kode etik berkali-kali sudah diberikan sanksi berkali-kali tapi tetap saja dibiarkan menjalankan perannya padahal peran nya pada kehidupan seluruh bangsa indonesia," ujar Anies Baswedan menanggapi hasil final rekapitulasi Pemilu 2024 oleh KPU pada Rabu malam 20 Maret 2024.

Adapun berbagai pelanggaran yang dilakukan Ketua KPU Hasyim Asy'ari , antara lain terbukti melanggar kode etik penyelenggara pemilu (KEPP) bertemu calon peserta pemilu, Hasnaeni (wanita emas) yang notabennya berasal dari Partai Republik Satu. 

BACA JUGA:

Kedua ketika Ketua KPU tidak akomodir keterwakilan perempuan dan tidak patuhi putusan MA yang diajukan masyarakat sipil.

Ketiga putusan soal pencalonan capres-cawapres Prabowo-Gibran. Dalam hal ini, Hasyim Asy'ari mendapat teguran keras yang terkahir.

Lebih lanjut, Anies Baswedan mengatakan, dirinya dan Muhaimin Iskandar bertekad membawa hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Anies mengklaim telah memiliki bukti-bukti yang kuat untuk melaporkan hal tersebut ke MK.

"Sejak awal kami katakan kami tidak akan gegabah walaupun kami merasakan sejak masa kampanye sampai pemilihan terlalu banyak ketidak normalan penyimpangan yang kami alami tapi kami memilih untuk mengumpulkan itu semua secara hati-hati melakukan validasi memastikan akurat," kata Anies. 

BACA JUGA:

Mantan rektor itu mengatakan hal tersebut dilakukan karena ia tak ingin demokrasi di Indonesia mundur ke sebelum reformasi.

"Kita ingin negeri ini negara tercinta kita ini terus maju makin matang dalam berdemokrasi makan makan dalam bernegara. Kita tidak ingin proses demokrasi yang terjadi membuat kita mundur mendekati masa pra reformasi karena itulah kita menjaga semua proses ini secara baik secara tertib walaupun itu semua kita lakukan akan ada saja yang berusaha merendahkan usaha konstitusional ini," ungkapnya.

"Ada saja ya nanti akan mendegradasi usaha konstitusional ini seakan ini adalah sikap penyangkalan dan tidak menerima kekalahan izinkan kami tegaskan di sini kami tidak ingin membiarkan penyimpangan atas demokrasi itu berlalu ditantang," sambungnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan dirinya tak ingin penyimpangan ini dibiarkan. Sebab, kata dia, apabila penyimpangan ini dibiarkan maka akan menjadi kebiasaan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: