Terungkap Ada 3 Pesawat Lion Air Tujuan Jeddah yang Dialihkan ke Bandara Kualanamu
Foto ilustrasi Pesawat Lion Air-(Dokumen Lion Air)-
FIN.CO.ID - Sempat beredar kabar pesawat berputar di langit Binjai, Sumatera Utara, selama berjam-jam, lalu akhirnya viral di media sosial.
Merespon itu Otoritas Bandara Wilayah II Medan menyebut ada 3 pesawat tujuan Jeddah, Arab Saudi, yang mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu Sumatera Utara.
"Sebetulnya ada tiga pesawat yang mengalihkan pendaratan ke Kualanamu awal pekan ini, tapi yang ada penumpangnya cuma satu pesawat," ungkap Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Sokhib Al Rokhman saat dikutip, Senin 18 Maret 2024.
Menurutnya, 3 pesawat komersial tersebut merupakan milik maskapai Lion Air jenis A330 bermesin ganda dengan kapasitas besar dan berbadan lebar.
BACA JUGA :
- Segera Layani Penerbangan Komersil, Maskapai BBN Airlines Jadi Pendatang Baru di Indonesia
- Segera Layani Penerbangan Komersil, Maskapai BBN Airlines Jadi Pendatang Baru di Indonesia
2 pesawat tersebut hendak menjemput jamaah usai ibadah umrah di Jeddah, sedangkan 1 pesawat membawa ratusan jamaah umrah dari Surabaya tujuan Jeddah.
Seluruh pesawat milik maskapai Lion Air tersebut mendarat di Bandara Internasional Kualanamu, Senin 11 Maret 2024 malam, sekitar pukul 21.00 WIB.
"Saya lupa tepatnya, tapi terbang kembali pukul 23.27 WIB," jelasnya.
Tidak hanya melakukan pendaratan saja, 3 pesawat Lion Air itu juga sempat melakukan pengisian avtur di Bandara Internasional Kualanamu.
BACA JUGA :
- Pilot Pesawat Smart Aviation yang Jatuh Ditemukan Selamat
- Evakuasi Berjalan Dramatis, 2 Korban Pesawat Smart Aviation Dilarikan ke RSUD Jusuf SK
Hal itu dilakukan, karena bahan bakar pesawat berkurang akibat melakukan holding atau terbang mengelilingi wilayah udara Kota Medan.
"Ya, dilakukan Lion Air sesuai prosedur. Yang viral terbang memutar lama di atas Medan, karena bahan bakarnya dirancang penuh dari Juanda menuju ke Jeddah," ucapnya.
Untuk mendaratkan pesawat, dirinya menerangkan bahwa ada berat maksimum pendaratan di suatu bandara sehingga jumlah avtur harus dikurangi.
"Karena masih di atas berat maksimum, maka pesawat melakukan pengurangan bahan bakar dengan cara holding, sehingga berat maksimum tercapai," tutupnya.
DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News
Sumber:
