Pengamat Sebut Skema Koalisi Pilpres Berlanjut ke Pilkada Serentak 2024

Pengamat Sebut Skema Koalisi Pilpres Berlanjut ke Pilkada Serentak 2024

Ilustrasi Pilkada Serentak 2024-ist-

FIN.CO.ID - Skema koalisi pendukung paslon capres dan cawapres 1, 2, dan 3 berpotensi berlanjut di pilkada serentak yang bakal digelar pada November 2024. Dekatnya jarak Pemilu dan Pilkada memberikan keuntungan kepada parpol yang solid membangun basis koalisi pilpres untuk memenangkan banyak pertarungan kepala daerah. 

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago menilai, peleburan koalisi partai pendukung pilpres ke paslon pemenang sebelum momentum pilkada langkah politik merugikan. Karena partai-partai yang sudah memperoleh efek dari capres dan cawapres di Pilpres, kata dia, pada momentum Pilkada bakal berpotensi memperoleh keuntungan besar. 

BACA JUGA:

"Pilkada ini momentum lebih regional. Paslon capres-cawapres yang menang di daerah-daerah tertentu bakal berpotensi memenangkan Pilkada jika partai koalisi Pilpres solid mendukung di Pilkada. Ada daerah-daerah basis Anies, Prabowo, dan Ganjar yang unggul. Jika efek Pilpres dikapitalisasi dengan baik, simbol koalisi dan oposisi nasional bakal terlihat nyata di Pilkada serentak November 2024," terang Arifki dalam keterangannya kepada wartawan, Senin 4 Maret 2024.

Meskipun pada satu sisi momentum Pilpres dan Pilkada itu berbeda isu dan kepentingan. Pada sisi lain, kata dia, langkah politik ini bakal menarik diambil oleh partai pendukung pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin, nomor 2 Prabowo-Gibran, dan nomor 3 Ganjar-Mahfud.

"Karena bagi partai pendukung 2 yang saat ini sudah menang versi Quick Count punya kepentingan memenangkan pilkada serentak. Menang di Pilkada serentak bagi partai pendukung 2 adalah legitimasi kemenangan Prabowo-Gibran di level elit-elite daerah 5 tahun kedepannya," pungkasnya.

Sedangkan bagi parpol pendukung 1 dan 3 ini adalah momentum menjaga momentum oposisi bahwa yang menang di Pilkada bukan dari kubu partai pemenang pilpres. Pertarungan ini bakal menarik di daerah-daerah strategis, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

"Pertarungan pilpres menjadi pertarungan di pilkada punya peluang terjadi, jika koalisi partai koalisi pilpres membangun komitmen lanjutan. Tetapi, partai-partai tertentu tentu punya kepentingan berbeda, karena memenangkan Pilkada tidak hanya koalisi dan oposisi dengan pemerintahan baru. Tetapi, basis utama partai untuk memenangkan Pemilu 2029," kata Arifki.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mihardi

Tentang Penulis

Sumber: