FIN.CO.ID- Pengamat politik dari Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, sebaiknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak banyak campur tangan dalam pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka nanti.
Adapun wacana Jokowi akan berperan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran disampaikan oleh Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Airlangga Hartarto.
"Jangan terlalu banyak peran. Kalau mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran ya silahkan. Tapi kalau urusan kabinet dan pemerintahan tergantung posisi Jokowi ke depan nanti apa?," kata Ujang kepada wartawan Disway Grup fin, Rabu 28 Februari 2024.
BACA JUGA:
- Survei Terbaru, Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Masih Tinggi
- Survei Indikator: Pendukung Prabowo-Gibran Puas dengan Kinerja Jokowi
Ujang mengatakan, jika Jokowi ditunjuk sebagai Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden) maka perannya adalah memberikan nasihat kepada Presiden. Dan itu harus sesuai dengan porsinya.
"Sesuai dengan jabatan yang nanti Jokowi punya. Sehingga pemerintahan Prabowo-Gibran nanti dapat berjalan dengan independen," tutur Ujang.
"Berjalan sesuai dengan janji-janji kampanye, dan semua kebijakan yang sudah disiapkan oleh Prabowo-Gibran," tambahnya.
Pria Kelahiran Subang, Jawa Barat itu menilai, jika Jokowi terlalu dalam mencampuri pemerintahan yang akan datang, tentu tidak bagus dan justru tidak baik.
BACA JUGA:
- Usai Naikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto, Jokowi Singgung Nama SBY
- Presiden Jokowi Anugerahkan Kenaikan Pangkat ke Prabowo Jadi Jenderal Bintang Empat Kehormatan
"Lebih baik nanti proporsional saja dengan posisi atau jabatan yang dimiliki Jokowi, pasca dia sudah tidak lagi menjadi Presiden," ujar Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia itu.
Pria yang lahir tahun 1981 itu menyebutkan, bahwa Jokowi mungkin akan menggantikan Megawati dalam perannya sebagai Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Yang bertugas untuk menjaga Ideologi Pancasila.
"Ya kalau terlalu banyak campur tangan tidak bagus juga. Menurut saya proporsinya di sesuaikan saja tergantung posisi Jokowi," pungkasnya. (*)