Vladimir Putin Terluka dan Marah Ditolak oleh Barat, Siapkan Perang Nuklir Jika Amerika Masuk Krimea

Vladimir Putin Terluka dan Marah Ditolak oleh Barat, Siapkan Perang Nuklir Jika Amerika Masuk Krimea

Presiden Rusia Vladimir Putin-kremlin.ru-

FIN.CO.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin sangat terluka dan marah oleh penolakan Barat yang dikomandani Amerika Serikat (AS). 

"Amerika Serikat tidak menyukai Rusia, pemerintah AS tidak menyukai Rusia. Saya pikir, seperti kebanyakan orang Rusia. Dia mengira berakhirnya Perang Dingin akan membuka pintu bagi Rusia untuk menjadi bagian dari Eropa, karena ini (Rusia) adalah negara Eropa yang separuh luasnya berada di Asia," kata kata jurnalis AS Tucker Carlson setelah mewawancarai Presiden Rusia itu melalui video di situs miliknya.

Menurut Carlson , Barat menolak Putin dan bertekad untuk tidak bersekutu dengan Rusia. Ini  yang menjadi alasan keberadaan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Kenyataan itu membuat Putin terluka dan sangat kecewa. "Matanya berkaca-kaca ketika membicarakan hal itu," jelas Carlson.

Dia bercerita bahwa wawancaranya dengan Putin dimulai dengan sejarah yang sangat terperinci sejak abad ke-9 tentang terbentuknya Rusia dari suku-suku menjadi sebuah bangsa, dan peran Ukraina di dalamnya.

BACA JUGA:

Mantan jurnalis Fox News itu juga menunjukkan map "kuno" tebal berisi dokumen-dokumen yang diberikan oleh sang presiden, yang menyebutnya sebagai "bacaan malam hari".

Carlson menilai Putin cerdas. Tetapi dia juga mengatakan bahwa dia tidak pandai menjelaskan dirinya sendiri. Karena dia jelas menghabiskan banyak waktu di sebuah dunia di mana dia tidak perlu menjelaskan dirinya sendiri.

"Rusia bukanlah kekuatan ekspansionis. Seperti yang digambarkan oleh semua pembohong dan ideolog di Departemen Luar Negeri AS. Anda pasti sangat bodoh jika berpikir seperti itu," terang Carlson.

Menurut Carlson, Rusia tidak akan mencaplok Polandia dan merangsek ke Wina, ibu kota Austria. Tetapi hanya ingin perbatasannya aman.

Jurnalis AS itu mengaku terkejut ketika Putin bersedia mengakui bahwa dia menginginkan perjanjian damai di Ukraina. Tetapi dia juga mengatakan bahwa Putin akan melancarkan perang nuklir jika AS memasuki Krimea, wilayah semenanjung di Ukraina yang diduduki Rusia sejak 2014.

Carlson mengungkapkan Washington menginginkan "kepemimpinan yang lemah di Rusia". Dia juga mempertanyakan hal itu, karena memiliki pemerintah pusat yang lemah dalam negara dengan persediaan nuklir terbesar di dunia adalah hal yang gil.

Wawancara Carlson dengan Putin diunggah pada Kamis malam dan telah dilihat lebih dari 60 juta kali, diunggah ulang lebih dari 180.000 kali, dan disukai lebih dari 500.000 akun di platform di X. Di YouTube, wawancara itu telah ditonton hampir 3 juta orang.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: