Vladimir Putin Sebut Pemimpin Tentara Bayaran Wagner Mendapatkan 2 Miliar Dolas AS

Vladimir Putin Sebut Pemimpin Tentara Bayaran Wagner Mendapatkan 2 Miliar Dolas AS

Tentara bayaran di bawah pimpinan Wagner Yevgeny Prigozhin melakukan pemberontakan di Rusia. -Reuters via Antara-

Vladimir Putin Sebut Pemimpin Tentara Bayaran Wagner Mendapatkan 2 Miliar Dolas AS 

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner mendapat sekitar 2 miliar dolar AS (hampir Rp30 triliun) dari negara selama setahun terakhir.

Berbicara dengan para prajurit dalam pertemuan di Kremlin, Selasa (27/6), Putin mengatakan Wagner dibiayai melalui Kementerian Pertahanan Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia tersebut mentransfer sekitar 86 miliar rubel (hampir Rp15 triliun) pada Mei 2022-Mei 2023 untuk gaji tentara bayaran.

Pada saat yang sama, kepala Wagner, Yevgeny Prigozhin, memperoleh lebih dari 80 miliar rubel (hampir Rp14 triliun) melalui perusahaannya Concord yang mendapat pesanan negara.

BACA JUGA:ICC Keluarkan Surat Perintah Tangkap Presiden Putin!

BACA JUGA:Zelenskyy ke Putin: Tidak Ada Satu Orang pun di Bumi yang Akan Memaafkan Anda

BACA JUGA:Pemberontakan Tentara Bayaran Wagner, Kemlu Pastikan Kondisi WNI di Rusia Aman

“Saya berharap dalam pengerjaan ini (pelaksanaan tata tertib negara) tidak ada yang mencuri, atau katakanlah, tidak banyak mencuri, tetapi tentu saja kami akan memeriksa semuanya,” kata Putin.

Dia juga mencatat bahwa "lawan" mencoba memanfaatkan percobaan pemberontakan, tetapi gagal--tanpa menyebut siapa yang ia bicarakan.

Pada 24 Juni 2023, Prigozhin menuduh Kementerian Pertahanan Rusia menyerang para pejuangnya.

Tuduhan itu disusul dengan pernyataan pendiri Wagner tentang "Konvoi Keadilan" oleh tentara bayaran yang melintasi perbatasan Ukraina ke Kota Rostov-on-Don di Rusia.

Prigozhin mengatakan anggotanya akan bergerak ke Moskow sehingga mendorong Kremlin, sebutan bagi pemerintah Rusia, memperketat keamanan di seantero negeri.

Kemudian, Prigozhin dan tentaranya memutuskan kembali guna menghindari pertumpahan darah ketika mereka sudah berada 200 kilometer dari Moskow.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: