Muhaimin Kritik Program Hilirisasi Tambang, Ini Alasannya

Muhaimin Kritik Program Hilirisasi Tambang, Ini Alasannya

Cawapres Muhaimin Iskandar saat debat keempat Pilpres 2024--KPU

FIN.CO.ID - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar mengkritik program hilirisasi tambang yang ugal-ugalan. Karena merusak lingkungan dan tak memberikan manfaat signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.

Muhaimin mengemukakan hal tersebut ketika menanggapi pernyataan Cawapres RI Mahfud MD Mengenai penanggulangan praktik tambang ilegal untuk mewujudkan keberlanjutan sumber daya alam (SDA) pada debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta, Minggu 21 Januari 2024 malam.

BACA JUGA:

"Selain yang disampaikan Pak Mahfud, salah satunya memperhatikan adalah data SDM (sumber daya manusia), itu ada 2.500 tambang ilegal, sementara tambang yang legal saja tidak membawa kesejahteraan," kata Muhaimin.

Muhaimin mengatakan, saat ini masyarakat dapat menyaksikan dalam penambangan dan bisnis tambang Indonesia, hilirisasi dilakukan ugal-ugalan, merusak lingkungan, dan adanya kecelakaan kerja serta tenaga asing mendominasi.

Di sisi, Muhaimin mengatakan, perkembangan hilirisasi maupun tambang tidak signifikan dengan kesejahteraan masyarakat sekitar. Misalnya, kata dia, di Sulawesi Tengah, pertumbuhan ekonomi sampai sekarang bisa 13 persen, tinggi sekali. Akan tetapi, rakyatnya tetap miskin dan tidak bisa menikmati hilirisasi.

"Apa yang mau kita lakukan sementara tambang ilegal juga terus berlangsung," ujar Muhaimin.

Sekadar diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024. Tiga peserta pilpres itu yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

BACA JUGA:

Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, dan debat ketiga 7 Januari 2024, KPU menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres. Tema debat keempat meliputi masyarakat adat, energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, dan agraria.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mihardi

Tentang Penulis

Sumber: