Gempa Bumi Sumedang 84 Unit Rumah Rusak, Ini Tiga Desa yang Terdampak Cukup Parah

Gempa Bumi Sumedang 84 Unit Rumah Rusak, Ini Tiga Desa yang Terdampak Cukup Parah

Ilustrasi rumah rusak akibat gempa-@Daryonobmkg-X

FIN.CO.ID- Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,8 terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu malam 31 Desember 2023, pukul 20.34 WIB. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak tiga kali gempa bumi dangkal. 

Gempa terakhir tercatat pada pukul 20.34 WIB, BMKG mencatat gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo yang berpusat pada 6,85 Lintang Selatan, 107,93 derajat Bujur Timur atau sekitar 1,5 kilometer timur Kota Sumedang, Jawa Barat pada kedalaman 5 kilometer.

Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman menyatakan ada tiga wilayah yang terdampak cukup parah akibat gempa tersebut, yakni Tegalsari, Cipamengpeuk, dan Babakan Bukit.

BACA JUGA:

Herman juga mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, terdapat 14 desa di wilayah Sumedang yang terdampak gempa bumi dengan 84 unit rumah rusak ringan hingga berat. Ada juga korban luka-luka tertimpa bangunan, namun tidak ada korban jiwa.

"Tim sudah diturunkan ke lapangan dari BPBD, BMKG, dan pemda untuk asesmen, mendata kerusakan di lapangan. Sementara ini sudah terkendali, hanya beberapa warga terluka," kata Herman dalam keterangan di Bandung, Senin 1 Januari 2024.

Herman menuturkan dirinya juga menerima laporan bahwa dua rumah sakit ikut terdampak, yakni RSUD Sumedang dan RS Pakuwon dengan pasien sempat dievakuasi ke luar rumah sakit dan dirawat di tenda darurat.

"Saat kejadian di RSUD Sumedang terdapat 248 pasien rawat inap dan 83 pasien UGD. Bagian yang terdata rusak adalah paviliun dan ruangan VIP. Pasien saat ini aman dan disiapkan tenda darurat," ujar Herman.

BACA JUGA:

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno meluruskan kabar bohong yang menyebut perihal akan adanya gempa bumi susulan dengan kekuatan yang lebih besar.

Dia menegaskan bahwa kabar gempa susulan itu adalah informasi yang tidak benar dan dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, karena hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan akan terjadi gempa bumi.

Oleh sebab itu, Atang meminta kepada seluruh masyarakat Sumedang dan sekitarnya agar tidak panik namun tetap waspada, serta hanya memperbarui informasi terkait gempa bumi dan potensi bencana lainnya dari instansi pemerintah seperti BMKG, BNPB, BPBD dan Badan Geologi.

"Tidak ada seorang ahli pun yang dapat memprediksi kapan terjadinya gempa bumi termasuk gempa susulan. Kalau ada yang mengatakan bahwa nanti akan terjadi gempa bumi susulan itu adalah hoaks," ucap Atang.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: