COVID-19 JN.1 Sudah Masuk Indonesia, Begini Gejalanya Jika Terpapar

COVID-19 JN.1 Sudah Masuk Indonesia, Begini Gejalanya Jika Terpapar

Kementerian Kesehehatan RI menlaporkan bahwa Covid-19 varian JN.1 sudah mulai terdeteksi di Indonesia dan meminta selalu menjaga kesehatan dan kebersihan diri--

FIN.CO.ID- Kasus Covid-19 varian JN.1, kini jadi perhatian dunia. Virus ini juga sudah terjangkit di Indonesia. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus COVID-19 di Indonesia kini sedang melonjak bahkan sudah lebih dari 2 ribu kasus. Dari jumlah itu, terdapat sebesar 43 persen merupakan COVID-19 JN1. 

"Varian JN.1 yang banyak juga terjadi di luar negeri. Kita lihat di negara tetangga sudah terjadi penurunan. Harusnya biasanya itu mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlampau lama lagi terjadi di kita," pungkas Menkes Budi pada Jumat kemarin, 22 Desember 2023. 

Budi menjelaskan bahwa COVID-19 Jn1 ini mendominasi kasus COVID yang sedang terjadi di tanah air akhir-akhir ini, 

Budi memprediksi, kasus viru corona varian baru ini baru akan turun pada Februai 2024 mendatang.

"Jadi seharusnya di Januari itu peak-nya sudah dicapai. Nah peaknya berapa lama? Biasanya kita turun tidak lebih dari satu bulan. Peak-nya paling 2 minggu sampai 4 minggu maksimal sudah kemudian terjadi penurunan," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati menjelaskan, varian JN.1 lebih menular dibandingkan varian Corona yang menyebar sebelumnya. 

BACA JUGA:

Hingga kini tercatat ada 38 kasus COVID-19 dengan infeksi varian JN.1 di wilayah Jakarta sepanjang 2023.

Menurutnya, gejala infeksi varian ini sebenarnya tidak jauh berbeda dari varian Corona lainnya. Hanya saja, ada sedikit perbedaan gejala pada lidah pasien dengan infeksi JN.1.

"Varian JN.1 ada, kita sudah ada. Sudah ditemukan. JN.1 itu dari hasil genome sequencingnya (pengurutannya) di Jakarta sejak awal 2023 sudah ditemukan 38 pasien," kata Ani.

"JN.1 ini sebenarnya sama saja. Subvarian turunan Omicron, cuma ada ciri-ciri khasnya. Lidahnya menunjukkan warna lebih putih dari biasanya," sambungnya.

Mengenal COVID-19 Varian Baru JN.1

CDC memproyeksikan bahwa varian JN.1 mencakup 15–29% di Amerika Serikat pada 8 Desember 2023. Angkanya diperkirakan terus meningkat seiring dengan proporsi rangkaian genom SARS-CoV-2. 

Sebelum varian JN.1 ini muncul, para ilmuwan mengidentifikasi varian BA.2.86 pada Agustus 2023. Mereka menemukan bahwa varian tersebut tampak sangat berbeda dari varian lain yang baru diidentifikasi. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: halodoc.com