Ngeri! WHO Temukan 9 Varian Baru COVID-19 yang Kini Saat Mewabah di Dunia, Ini Jenis Variannya

Ngeri! WHO Temukan 9 Varian Baru COVID-19 yang Kini Saat Mewabah di Dunia, Ini Jenis Variannya

covid 19 terbaru varian Pirola mengancam-#covid19 #covid19baru-

FIN.CO.ID - Lonjakan COVID-19 kembali melanda dunia. Berdasarkan hasil penelitian, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO melaporkan total ada 9 varian COVID-19 yang mewabah di dunia saat ini.

Dalam laporannya WHO menyebut terdapat 4 Variants Of Interest (VOI) dan 5 Variants Under Monitoring (VUM) sebagai varian SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang kini mendominasi di dunia.

"Akan baik kalau kita juga mendapatkan informasi berapa persen varian atau subvarian yang kini beredar di negara kita, beserta perkembangannya dari waktu ke waktu," kata mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Minggu, 17 Desember 2023.

Dikatakannya dalam laporan terbaru WHO COVID-19 Epidemiological Update yang terbit pada 24 November 2023, disebutkan bahwa WHO saat ini memonitor berbagai varian yang kini banyak ditemui.

Varian itu terdiri atas empat VOI yaitu XBB.1.5, XBB.1.16, EG.5 dan BA.2.86, serta lima VUM yaitu DV.7, XBB, XBB.1.9.1, XBB.1.9.2 dan XBB.2.3.

Melansir laman resmi WHO, VOI adalah varian COVID-19 yang memiliki kemampuan genetik yang dapat memengaruhi karakteristik virus. Beberapa pengaruhnya, seperti tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, dan kemampuan menghindari diagnostik.

BACA JUGA:

WHO mengatakan VOI juga menjadi penyebab penularan COVID-19 antarkomunitas atau menjadi penyebab munculnya klaster COVID-19.

Sedangkan VUM adalah varian yang diawasi akibat penyebaran yang luas dan berpotensi menyebabkan angka kasus COVID-19 di beberapa negara semakin meningkat.

Tjandra yang juga pakar Pulmonologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan Pemerintah Singapura secara rinci menyebutkan bahwa lebih 60 persen kasus di wilayah setempat disebabkan oleh virus COVID-19 jenis JN.1 yang merupakan bagian dari varian BA.2.86.

"Singapura menyatakan bahwa sampai akhir November 2023 lebih dari 70 persen kasus COVID-19-nya disebabkan varian EG.5 dengan sub-lineage HK.3," katanya.

Singapura kembali mengalami peningkatan kasus COVID-19 hingga 75 persen, yaitu 56.043 kasus pada 3 sampai 9 Desember 2023 dibandingkan 32.035 kasus di pekan sebelumnya.

"Varian BA.2.86 kini sudah ada di 46 negara dan gambaran klinik praktis tidak berbeda dengan varian yang sebelum ini sudah beredar," katanya.

Sementara itu, varian yang kini tercatat paling banyak beredar adalah EG.5 yang dilaporkan dari 89 negara di dunia dan merupakan 51,6 persen dari sekuen genom yang dikirimkan ke GISAID, kata Tjandra.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: