Ade Armando Dilaporkan ke Polda DIY Dugaan Penyebaran Ujaran Kebencian
Ade Armando--(YouTube)
FIN.CO.ID - Pegiat media sosial sekaligus kader PSI, Ade Armando resmi dilaporkan ke Polda DIY atas dugaan penyebaran ujaran kebencian.
Laporan tersebut merupakan buntut pernyataan dari Ade Armando yang menuding DIY sebagai perwujudan politik dinasti.
Laporan terhadap Ade Armando dilayangkan oleh perwakilan lurah di DIY didampingi Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman) pada Kamis, 7 Desember 2023.
Pelapor Lurah Karangwuni, Kulon Progo, Anwar Musadad mengatakan bahwa dirinya sebagai pemangku keistimewaan merasa sakit hati dengan pernyataan yang dilontarkan Ade Armando.
BACA JUGA:Raja Juli Antoni Minta Maaf ke Sri Sultan Hamengkubuwono X Gegara Ade Armando Sebut Politik Dinasti
BACA JUGA:Soal Yogyakarta Dinasti, Kaesang ke Ade Armando: Silakan Keluar dari PSI
"Saya sebagai lurah sebagai pemangku keistimewaan tentu merasa sakit hati terhadap pernyataan yang diberikan oleh A (Ade Armando)," ujarnya, dilansir PMJNews, Minggu, 10 Desember 2023.
Laporan tersebut sengaja dibuat, lanjut dia, agar semua paham jika negara ini merupakan negara hukum.
Selain itu, dilaporkannya Ade Armando ini bertujuan untuk memberikan pelajaran kepada yang lain untuk lebih berhati-hati dalam berpendapat.
"Kita membuat pelaporan salah satunya adalah yang berkesinambungan biar semua paham bahwa kita juga negara hukum boleh berpendapat tapi juga paham risikonya dan mungkin untuk pembelajaran yang lain agar berhati-hati agar kelanjutan tidak ada si A yang lain lagi," kata Anwar.
BACA JUGA:Ade Armando Sebut Politik Dinasti Ada di Yogyakarta, Begini Respon Mahfud MD
Ade Armando dilaporkan atas dugaan tindak pidana kejahatan ITE UU Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 (1) dan/atau Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 UU ITE Jo Pasal 160, 309, 390, dan 243 KUHP.
Pernyataan Lengkap Ade Armando:
Pegiat media sosial sekaligus kader PSI, Ade Armando merespon aksi Badan Ekskutif Mahasiswa UI dan UGM yang mengkritik politik dinasti jelang Pilpres 2024.
Aliansi mahasiswa Yogyakarta ini membuat gerakan menolak politik dinasti dengan mengenakan kaos bertuliskan 'Republik Rasa Kerajaan'.
Sumber:
