Gejala COVID yang Disebabkan EG.5, Varian yang Lagi Merebak di Singapura

Gejala COVID yang Disebabkan EG.5, Varian yang Lagi Merebak di Singapura

COVID, Image: Cottonbro Studio / Pexels--

Gejala COVID yang Disebabkan EG.5 - Kabar tentang COVID kembali jadi perhatian. Lonjakan kasus COVID di Singapura menjadi alasannya. 

Kali ini, FIN akan ngomongin tentang gejala COVID yang disebabkan oleh varian EG.5 yang merebak ini. 

Apa sih varian EG.5 itu? Apa bedanya dengan varian lain? Dan gimana sih cara ngenalin gejalanya? Yuk, kita simak bareng-bareng.

Apa itu Varian EG.5?

Varian EG.5 adalah salah satu anak dari varian Omicron, yang lagi jadi varian corona paling eksis di dunia saat ini. 

Varian EG.5 pertama kali ketemu pada Februari 2023 dan mulai nyebar ke mana-mana. 

Menurut data dari GISAID, sampai 19 September 2023, ada 31.712 orang yang kena COVID gara-gara varian EG.5 di 71 negara.

Varian EG.5 punya satu mutasi tambahan di duri-durinya, yaitu F456L, yang katanya bisa bikin antibodi yang dibuat oleh infeksi atau vaksinasi sebelumnya jadi kurang ampuh. 

Hal ini bikin varian EG.5 lebih gampang nyebar dan ngelabui kekebalan tubuh.

Apa Bedanya dengan Varian Lain?

Varian EG.5 beda dengan varian lain, terutama varian Omicron, dari segi kecepatan nyebar dan kemampuan ngelabui sistem imun. 

Varian EG.5 tumbuh dengan cepat dan jadi varian terbanyak di dunia, dengan jumlah global mencapai 33,10% pada minggu ke-36 (4-10 September 2023). 

Varian EG.5 juga punya mutasi F456L yang nggak dimiliki oleh varian Omicron lainnya, yang bisa bikin antibodi jadi kurang efektif.

Tapi, varian EG.5 nggak beda dengan varian lain dari segi gejala dan keparahan penyakit. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian EG.5 nggak bikin gejala yang beda dengan varian lain, dan nggak ada bukti bahwa varian EG.5 bikin penyakit yang lebih parah. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: