Mengenal Penyakit Angin Duduk: Nyeri Dada yang Menandakan Masalah Jantung

Mengenal Penyakit Angin Duduk: Nyeri Dada yang Menandakan Masalah Jantung

Angin Duduk, Ilustrasi: Freestocks.org / Pexels--

Angin duduk terjadi karena adanya gangguan aliran darah dan oksigen ke jantung. Jantung adalah organ yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh.

Untuk melakukan tugasnya, jantung membutuhkan darah yang kaya oksigen yang disuplai oleh pembuluh darah jantung atau arteri koroner.

Ketika arteri koroner mengalami penyempitan atau penyumbatan, pasokan darah dan oksigen ke jantung akan berkurang.

Hal ini menyebabkan jantung tidak bisa bekerja dengan baik dan mengirim sinyal nyeri ke otak. Inilah yang disebut dengan angin duduk.

Penyempitan atau penyumbatan arteri koroner bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti:

  • Aterosklerosis, yaitu penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dinding arteri koroner yang membentuk plak. Plak ini bisa menghambat aliran darah dan menyebabkan inflamasi atau peradangan.
  • Spasme, yaitu kejang atau kontraksi otot di sekitar arteri koroner yang membuatnya menyempit. Spasme bisa dipicu oleh stres, rokok, obat-obatan, atau zat kimia tertentu.
  • Trombosis, yaitu pembekuan darah yang terbentuk di dalam arteri koroner dan menghalangi aliran darah. Trombosis bisa terjadi karena cedera, infeksi, atau gangguan pembekuan darah.

Obat Angin Duduk

Angin duduk adalah kondisi yang memerlukan penanganan medis segera. 

Jika kamu mengalami gejala angin duduk, segera hubungi dokter atau bawa ke rumah sakit terdekat. 

Jangan menunda atau mengabaikan gejala angin duduk, karena bisa berakibat fatal.

Obat angin duduk yang biasa diberikan oleh dokter adalah nitrat, seperti nitrogliserin. 

Obat ini berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung. 

Obat ini bisa diminum, disemprotkan, atau ditempelkan di kulit.

Selain nitrat, dokter juga bisa memberikan obat lain, seperti:

Aspirin, untuk mencegah pembekuan darah dan mengurangi risiko serangan jantung.

Beta blocker, untuk menurunkan tekanan darah dan denyut jantung, sehingga mengurangi beban kerja jantung.

Kalsium channel blocker, untuk melebarkan pembuluh darah dan mengurangi kejang otot di sekitar arteri koroner.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: