Agar Tidak Menumpuk, Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bekasi Akan Menggandeng Investor

Agar Tidak Menumpuk, Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bekasi Akan Menggandeng Investor

Ilustrasi - Pembakaran Sampah--(Istimewa)

 

BEKASI, FIN.CO.ID – Pengelolaan sampah di wilayah Kabupaten Bekasi rencananya akan menggandeng investor, agar kedepannya pengelolaan sampah dapat lebih bermanfaat.

 

Hal itu disampaikan langsung oleh Pejabat (PJ) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, dalam rapat Koordinasi Pengelolaan Sampah melalui Refused Derived Fuel (RDF) dan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).

 

“Untuk penanganan sampah di Kabupaten Bekasi, saat ini sudah ada lebih dari lima investor sudah melaksanakan feasibility study. Setelah selesai studi kelayakan, nanti kita akan tenderkan mana yang paling murah investasinya, dari sisi biaya pengolahan,” ungkap Dani Ramdan dalam keterangan resminya, Selasa 7 November 2023.

 

Menurutnya pengelolaan sampah di wilayah Kabupaten Bekasi tidak bisa hanya dilakukan penumpukan di satu titik, terlebih saat ini hanya terpusat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng.

BACA JUGA :

 

Dani Ramdan menyatakan, perlu mencari solusi pengelolaan sampah di Kabupaten Bekasi yaitu dengan menggunakan teknologi terbaru.

 

“Bersama dengan itu, karena wilayah Kabupaten Bekasi juga sangat luas, sangat tidak efisien kalau sampah- sampah dari berbagai wilayah ini ditumpuk di satu titik yakni di Burangkeng,” jelasnya.

 

Secara terpisah Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, Syafri Donny Sirait mengatakan, perlu adanya teknologi untuk mengolah sampah yang memiliki berbagai jenis.

 

Teknologi pengelolaan sampah tersebut diantaranya, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Refuse Derived Fuel (RDF) dan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).

BACA JUGA :

 

“Sekarang sudah ada delapan calon investor, dengan metode pengelolaan masing- masing, saat ini kita welcome,” kata Syafri Donny Sirait.

 

Nantinya, proses kemitraan telah diatur dalam kerjasama Pemerintah dengan Badan usaha, yang dimana membuat harus membuat Pra Feasibility Study (Pra FS). 

 

“Nanti akan dilelangkan. Untuk Pra PS sedang kami buat dalam ABT ini, dengan harapan tahun depan bisa kita lelang,” ucapnya.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tuahta Aldo

Tentang Penulis

Sumber: