Perang Israel Palestina, Muhammadiyah Sebut Bukan Perang Antara Islam dan Yahudi

Perang Israel Palestina, Muhammadiyah Sebut Bukan Perang Antara Islam dan Yahudi

Pasukan Hamas--

FIN.CO.ID- Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menilai, konflik yang sedang terjadi saat ini antara Palestina dan Israel bukan konflik agama antara Islan dan Yahudi. 

Abdul Mu’ti mengatakan, konflik Palestina dan Israel adalah konflik yang berkaitan politik. 

“Itu saya kira pandangan yang harus kita berikan garis tebal bahwa ini adalah peperangan dan konflik politik yang berkaitan dengan perebutan wilayah kekuasaan antara bangsa Palestina dan bangsa Israel tetapi tentu dalam posisi di mana masyarakat internasional menyebut Israel melakukan okupasi atau agresi terhadap wilayah bangsa Palestina,” ungkapnya dikutip keterangan tertulis, di situs Muhammadyah, Minggu 29 Oktober 2023.

Abdul Mu’ti menilai konflik berdarah antara Palestina dengan Israel tidak bisa dipandang secara sederhana dan hitam putih sekadar Islam versus Yahudi.

BACA JUGA:



Konflik Antara Israel Dan Palestina Tak Kunjung Usai, Inilah Deretan Negara Yang Turut Gelar Aksi Demo Bela Palestina--Foto : Instagram.com/@negeriakhiratcom

Dia menjelaskan, dalam catatan modern, konflik berkepanjangan antara bangsa Palestina dengan negara Zionis Israel terjadi sejak pembagian wilayah Palestina oleh PBB pada tahun 1947 mengikuti Deklarasi Balfour 1917.

Pasca Deklarasi Balfour, Inggris memfasilitasi imigrasi ratusan ribu kaum Yahudi ke wilayah Palestina, termasuk memberikan bantuan militer bagi kaum Yahudi saat terjadi perlawanan rakyat Palestina pada 1939.

Setelah negara Zionis Israel berdiri pada 1948, konflik berdarah pun secara asimetris dan terstruktur dilakukan kaum Zionis kepada bangsa Palestina hingga hari ini.

Berdasar data tahun 2022, di Israel, jumlah umat Islam mencapai 17% atau sekira 1,5 juta jiwa. 

BACA JUGA:

Sedangkan bangsa Palestina yang menjadi korban Zionisme tidak hanya umat muslim, tapi juga bangsa Palestina yang beragama Yahudi, Kristen, dan agama-agama tradisi seperti Druze.

“Sehingga kalau persoalan ini ditarik kepada persoalan perang antara Islam dengan Yahudi ini akan menjadi sebab ketegangan di berbagai wilayah di dunia dan itu sesuatu yang sangat tidak kita kehendaki,” ujarnya.

“Selama ini saya melihat kecenderungan-kecenderungan yang ada di masyarakat itu kan lebih pada pemihakan secara 100 persen Hamas atau Palestina atau Israel dan saling menyalahkan satu sama lain,” imbuhnya.

Peluang Rekonsiliasi Perdamaian

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: