Jalani Operasi Amandel di RS Kartika Husada Bekasi, Bocah 7 Tahun Alami Mati Batang Otak
Ilustrasi - Dokter melakukan penanganan operasi di Rumah Sakit--
BEKASI, FIN.CO.ID - Bocah berinisial A (7) di Kota Bekasi, didiagnosa menderita mati batang otak diduga menjadi korban malpraktik usai menjalani operasi amandel.
Orang tua korban Albert Francis mengungkapkan, dugaan malpraktek bermula saat kedua anaknya mengeluh sakit di bagian telinga dan tenggorokan.
"Jadi tanggal 7 (September 2023) itu kita masih pengecekan awal, karena rujukan dari puskesmas waktu itu di dokter THT," ungkap Albert Francis saat dihubungi fin.co.id Senin 2 Oktober 2023.
Menurutnya, dua anaknya dirujuk oleh Puskesmas ke Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih untuk tindakan lebih lanjut.
Dari dokter THT, kedua anaknya disarankan mengambil jalan terbaik untuk menyembuhkan penyakit amandel dengan cara operasi.
BACA JUGA:
- Viral! Oknum Dokter Bedah di RSUD Kabupaten Tangerang Lakukan Malpraktik, Begini Penjelasannya
- Diduga Malpraktik, RS Hermina Semarang Digugat Keluarga Pasien Rp25,8 Miliar
"Dokter THT bilang anak saya amandel sudah terlalu besar, jalan satu-satunya dengan operasi," ucapnya.
Operasi amandel kedua anak Albert dijadwalkam hari Kamis 19 September 2023, diantaranya A (7) operasi lebih dulu pukul 12.00 WIB, sementara sang kakak berinisial J (9) menyusul di hari yang sama.
"Waktu operasi yang mendampingi itu istri saya, dia disodorkan form yang harus ditandatangani, entah persetujuan atau apa karena pada saat itu kalut jadi langsung ditandatangani," terangnya.
Operasi A bersama Dokter THT berjalan lancar, lalu selanjutnya diserahkan ke dokter anestesi untuk tindakan pasca-operasi.
"Istri saya dipanggil, kata dokter operasinya sudah selesai dan berjalan lancar, setelah itu disuruh nunggu untuk bertemu dokter anestesi," tuturnya.
Albert Francis mengatakan, A menunjukkan tanda-tanda yang tak wajar dengan terlihat kesulitan bernapas dan suara mendengkur.
Kondisi anak tersebut terus semakin memburuk, dokter yang menangani A langsung melakukan resusitasi jantung dan memasang ventilator.
"Nah setelah itu, kemudian dimasukkan ke ICU untuk perawatan intensif, akan tetapi kondisinya malah memburuk," kata Albert Francis.
Sumber:
