Cekatan, DPPPA Kabupaten Tangerang Terus Tekan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

Cekatan, DPPPA Kabupaten Tangerang Terus Tekan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

Kepala DPPPA Kabupaten Tangerang Asep Suherman--

TANGERANG, FIN.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) terus berupaya menekan angka kekerasan terhadap anak lewat program dan sosialisasi yang mengedukasi masyarakat.

Kepala DPPPA Kabupaten Tangerang Asep Suherman mengatakan, beberapa strategi yang dilakukan untuk mencegah kekerasan pada anak dilakukan lewat sosialisasi di sekolah, pesantren, hingga ke dunia usaha.

"Termasuk edukasi melalui pamflet, leaflet, banner dan melalui radio. Selain itu, penguatan lembaga PATBM dan P2TP2A sampai tingkat desa dan kelurahan se-Kabupaten Tangerang," terangnya, Jumat 22 September 2023.

Selain itu, lanjut Asep, untuk  pencegahan kekerasan terhadap anak ini DPPPA Kabupaten Tangerang juga turut melakukan advokasi, sosialisasi dan bimtek, khususnya kepada para guru SMP dan setingkat SMA.

"Termasuk para pengurus osis, para relawan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan lainnya," ulasnya.

Kekinian, DPPPA Kabupaten Tangerang juga telah meluncurkan aplikasi SiSabar atau Sistem Informasi Sayang Barudak yakni pelayanan berbasis online bagi masyarakat Kabupaten Tangerang yang ingin melaporkan masalah kekerasan pada perempuan dan anak.

Aplikasi SiSabar yang dinilai cukup efektif dalam menekan kasis kekerasan ini memudahkan masyarakat untuk mengadu atau meminta saran, dalam kaitan permasalahan rumah tangga hingga pelecehan seksual.

"Dengan adanya aplikasi Sisabar ini masyarakat yang tadinya tabu untuk mengungkapkan permasalahan rumah tangga, jadi bisa terbuka untuk dicarikan solusinya," ujarnya.

Pihaknya mencatat hingga Agustus 2023 angka kekerasan pada perempuan dan anak di Kabupaten Tangerang mencapai 115 kasus.

Akan tetapi jumlah tersebut cenderung menurun jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 192 kasus.

"Makanya dengan adanya aplikasi SiSabar ini juga jadi dapat meminimalisir. Sebab, para pelapor seperti urusan rumah tangga itu akan ditangani oleh para psikolog yang sudah kami siapkan. Sehingga bisa mencegah adanya tindakan kekerasan," paparnya.

Mantan Sekreraris DPRD Kabupaten Tangerang ini juga mengungkapkan, Koordinasi lintas sektoral tjuga itensif dilakukan guna menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Hal itu dilakukan melalui pelatihan dan bimtek bagi lembaga dan relawan atau aktivis perlindungan.

"Upaya pencegahan terus dilakukan. Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan langsung ditangani secara cepat, akurat, komprehensif dan terintegrasi (cekatan)," tandasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: