Rakata Banner Detail

Profil Bernadino Vega, Petinggi Kadin yang Dipanggil OJK Buntut Kasus Nasabah AdaKami Bundir

Profil Bernadino Vega, Petinggi Kadin yang Dipanggil OJK Buntut Kasus Nasabah AdaKami Bundir

Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr-Istimewa-

AdaKami - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali memanggil pihak manajemen perusahaan pinjaman online (Pinjol) AdaKami, Kamis 21 September 2023. 

Pemanggilan pihak manajemen pinjol AdaKami tersebut guna membahas tentang praktek debt collector, adanya order fiktif, hingga bunga utang pinjol di platform AdaKami, yang diduga menyebabkan salah satu nasabah melakukan bunuh diri (Bundir) akibat gagal bayar pinjol.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, pihaknya telah memanggil PT Pembiayaan Digital Indonesia atau AdaKami pada Rabu  dan Kamis lalu. 

Friderica mengatakan, dari pemanggilan tersebut pihak AdaKami diketahui telah melakukan investigasi awal untuk mencari informasi tentang debitur berinisial “K” yang bunuh diri. Namun, berdasarkan pengakuan AdaKami, startup pinjol itu belum menemukan debitur yang sesuai dengan informasi yang beredar.   

AdaKami siap menjalankan tindakan hukum apabila memang terbukti terjadi tindakan pelanggaran penagihan dengan kekerasan. 

"AdaKami akan menindak tegas pelaku penagihan yang tidak sesuai dengan code of conduct yang telah ditetapkan regulator," kata Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr dikutip dari Antara, Jumat 22 September 2023. 


Pinjol AdaKami-Istimewa-

BACA JUGA:

Profil Dirut AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr merupakan pria kelahiran Jakarta, 15 Agustus 1962. Pimpinan AdaKami ini lulus sarjana Teknik Sipil University of Southern California, Amerika Serikat pada 1984.

Pria yang akrab disapa Dino tersebut kemudian melanjutkan pendidikan masternya. Ia meraih gelar master of business administration atau MBA dari Providence College pada 1986. 

Mengutip situs MarketScreener dan cybo, Bernardino pernah menjadi salah satu petinggi PT ASA Engineering Pertama pada 1987. Lalu, sepanjang perjalanan karirnya, Dino pernah menempati kursi direksi di beberapa perusahaan yang dilakoninya sejak beberapa waktu lalu.

Bernardino pernah menduduki posisi Direktur Pengembangan Bisnis PT Humpuss, lalu Direktur PT Korpindo Konsultansi, dan Direktur di PT HUMPUSS Karbometil Selulosa. Pada 2005, Dino menjabat sebagai Komisaris di PT Bahana TCW Investment Management pada 2004-2008.

Dari berbagai sumber pemberitaan tertulis, Dino juga memegang posisi Ketua National Secretariat for Sub-Regional Cooperation pada 2005-2007. Posisi ini berada di bawah Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian. Ia lalu menjabat direktur PT Korporindo Konsultasi pada 2007 hingga 2015. 

Dalam organisasi, Bernardino pernah menjabat Ketua Komite Tetap Asia Pasifik Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) pada 2015. Di tahun 2015, Dino juga mengemban tugas sebagai Direktur Utama di PT Pembangkit Energi Mandiri hingga saat ini.

BACA JUGA:

Saat ini, Bernardino menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kadin Indonesia untuk periode 2021-2026, selain itu ia juga menduduki posisi Alternate Chair ASEAN Business Advisory Souncil (ASEAN BAC) 2023. Dalam kerja-kerjanya ia sempat mengorkestrasi sejumlah diskusi kerjasama antara dunia usaha di Indonesia dan negara ASEAN lainnya.

Bernardino mendirikan pinjol AdaKami 

Bernardino kemudian mendirikan AdaKami pada 2018. Sebuah platform peer-to-peer lending online lokal yang menyediakan fasilitas pinjaman atau kredit tanpa agunan. 

Selain AdaKami, Bernardino juga menjabat sebagai Komisaris di PT Era Graha Realty Tbk (IPAC) sejak 2019 hingga . 

AdaKami kemudian beroperasi di bawah naungan PT Pembiayaan Digital Indonesia. Perusahaan ini berbadan hukum Indonesia yang tunduk dan di bawah pengawasan OJK. 

Berdasarkan  surat OJK Nomor KEP-128/D.05/2019, AdaKami membuat klaim dapat memberikan pelayanan pinjaman yang aman dan nyaman bagi para nasabahnya. 

Berdasarkan catatan 2022, AdaKami memiliki jumlah pendapatan lebih dari Rp 1,24 triliun. Dari jumlah tersebut, perusahaan berhasil mengantongi laba bersih hingga Rp 170,3 miliar. 

BACA JUGA:

Terkait kasus kematian peminjam AdaKami, Bernardino mengatakan akan melakukan langkah penyelesaian.  "Agar peristiwa ini tidak menghambat semangat inklusi keuangan yang dimiliki AdaKami beserta Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI)," katanya dikutip dari Antara. 

Bernardino menyampaikan, sebagai perusahaan yang telah berizin dan diawasi oleh OJK, AdaKami memahami dan patuh terhadap aturan yang berlaku di Indonesia, termasuk dalam mengusut tuntas kasus ini. 

Saat ini proses investigasi belum berlangsung dengan baik karena keterbatasan informasi yang ada mengenai pengguna. 

“Jika ada pihak yang memiliki informasi terkait, kami mohon untuk segera menghubungi AdaKami melalui call center di 15000-77 atau email [email protected] dengan melampirkan bukti yang lengkap,” ujar Bernardino, dikutip dari Antara. (*)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: